Keluarga akan mengadakan slametan untuk meminta perlindungan  dan kesembuhan kepada Tuhan. Pada umumnya, beberapa hidangan disajikan dalam ritual slametan ini, seperti jenang merah putih, nasi bancakan, dan nasi tumpeng. Makanan-makanan ini melambangkan kesucian dan harapan baru bagi penerima nama.
Bagi sebagian besar masyarakat Jawa masa kini, tradisi ini tidak lagi dianggap relevan, terutama di kalangan generasi muda yang lebih mengedepankan logika dan ilmu pengetahuan. Meskipun masih ada yang meyakini tradisi ini, sebagian besar masyarakat kini cenderung lebih pragmatis dalam pemilihan nama, tanpa terlalu terikat pada kepercayaan bahwa nama bisa mempengaruhi nasib atau kesehatan seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H