"Yaudah besok pagi aku jemput, kita berangkat bareng ke kampus." Kata Jessica masih agak sebal.
"Iya... Hati-hati di jalan." Kata Freya menghibur.
"Bye."
"Bye."
Dan Jessica keluar kamar sambil menutup pintu. Freya membereskan sisa bungkus pizza dan membuangnya di tempat sampah, membereskan gelas-gelas kotor yang tadi dipakai minum teh. Dan dia ingin rehat sejenak sambil liat TV. Dia jarang liat TV karena listriknya dibatasi. Dia lebih memilih mengalokasikan listriknya untuk alat rumah tangga yang lain seperti microwave dan magic com.
Sementara itu Jessica berjalan cepat sambil sedikit uring-uringan keluar dari kompleks asrama Indonesia. Di jalan dia melihat ada cowok memakai jaket dan topi sedang bertanya pada resepsionis di depan asrama. Kelihatan sekali jika dia mencari alamat seseorang. Setelah resepsionis menjawab, dia berjalan ke arah Jessica datang.
Dia keren dan ganteng, tinggi dan besar. Dan wajahnya sepertinya Jessica kenal. Tapi di mana ya... Seperti mirip seseorang. Ah ya sudahlah, mungkin dia pernah melihatnya di kampus saja. Maka dia masuk mobilnya dan dia pergi.
Freya baru saja menyalakan televisinya ketika ada ketukan di pintu.
"Pasti Jessica, mencari barangnya yang ketinggalan." Pikir Freya. "Tapi kenapa dia ngetuk pintu segala? Biasanya dia langsung masuk." Freya berfikir demikian sambil berjalan membuka pintu. Dan ketika dia membuka pintu, dia kaget bukan kepalang.
"Hai." Sapa Will di depan pintu sambil tersenyum.
"Oh... Hai." Jawab Freya gelagapan. Bagaimana mungkin manusia ini bisa ada di sini sekarang?