"Habisnya aku tercengang saat ditanya seperti itu Jess. Dan dia mengenalku dengan sebutan Liana. Karena Pak Fred memanggilku begitu. Dan dia kesulitan menyebut namaku Freya. Tapi dia sepertinya akan berusaha memanggilku Freya. Dia bilang begitu tadi."
"Oh ya? Baik sekali dia. Sepertinya dia tertarik padamu, Freya." Kata Jessica serius.
"Gak mungkin Jess. Aku ini siapa? Cuma bisa bikin onar. Menabrak dia dua kali dan belum cukup minta maaf. Aku juga belum tanya namanya siapa." Freya menyayangkan tindakan bodohnya.
"It's okay. Kalian kan akan bertemu besok Senin. Jadi tanyakan saja namanya. Jangan terlalu disesali." Kata Jessica.
Dan Freya seperti tersambar petir. Dia baru ingat bahwa besok Senin dia cuti.
"Ya ampun!! Aku lupa kalau besok Senin aku cuti. Bagaimana kalau dia mencariku ke kafe dan aku gak ada di sana?"
"Kamu nggak bilang tadi kalau kamu mau cuti?" Tanya Jessica.
"Ah... Aku lupa. Tapi dia juga nggak bilang kapan akan ke kafe sih. Dia cuma bilang akan menemuiku di sana. Nggak harus Senin besok kan Jess." Pikir Freya.
"Oh... Iya. Benar juga kamu." Kata Jessica. "Memang dia seperti apa sih Fre? Sepertinya kamu jadi salah tingkah di depan dia."
Serentak Freya ingat bagaimana raut muka Will. Bagaimana bentuk mukanya yang cute dan baby face itu, hidungnya yang bangir bagus, bibirnya yang seksi, matanya yang menawan, alisnya yang tajam, dan badannya yang kekar dan tinggi.
Freya menceritakan itu seperti bukan dirinya. Apakah dia benar berlaku seperti itu?