Freya di kampus sedang kuliah siang yang sangat melelahkan. Dia mengantuk dan begitupun dengan semua temannya. Dia masih kepikiran cowok yang dia tabrak kemarin di supermarket. Dia berusaha menghilangkan wajahnya dari ingatannya tapi tidak mudah. Dia tidak tau kenapa bisa seperti ini. Dia sebelumnya belum pernah seperti ini.
Sementara itu"Hei Freya. Kenapa kamu sama sekali gak kelihatan ngantuk?" Tanya Jessica dengan sangat malas. Jessica adalah sahabat Freya sejak awal kuliah. Dia wanita asli Australia dan dia berasal dari Melbourne.
"Oh what?? Aku ngantuk Jessica. Hanya saja jangan terlalu ditampakkan. Itu akan kelihatan gak sopan." Jawab Freya.
"Kenapa kamu selalu mengatur tingkah lakumu? Dia memang sangat membosankan. Dia seakan mengatakannya 100x dalam semester ini. Padahal kita baru bertemu dia 3x. Oh My God." Jessica menutup wajahnya dan bersiap akan tidur lagi.
Sepuluh menit yang terasa seperti sepuluh jam, akhirnya bel pertanda akhir kuliah berbunyi dan mereka semua langsung terbangun.
Sejam dari Julian pergi meninggalkan Will, akhirnya dia kembali dengan se-tas penuh video game. Will ceria kembali karena Julian selalu tau seleranya. Dan mereka main sampai petang. Julian selalu kalah dari Will. Tapi ketika sudah cukup petang, Will sekalinya kalah dari Julian dan Julian senang bukan kepalang.
"Woo hoo... Begitu saja gak kelihatan sih Will. Sepertinya minusmu nambah. Kamu harus segera periksa mata."
"Yah, aku memang sengaja kalah darimu. Soalnya aku ingin segera pergi keluar."
Lalu Will berlari ke kamarnya. Dia ingin merasakan hawa lain selain di rumah. Mungkin dia akan berkeliling kota malam itu.
Dia berganti pakaian dan kembali menyamar. Dia sudah tidak memakai piercingnya lagi karena akan sangat merepotkan harus melepas dan memakainya. Dia melepas ikat kepalanya dan memakai topi. Dia memakai kaos biasa dan menutupinya dengan jumper. Sepatu bootnya yang biasa diganti sepatu vans dan celana jeans biasa. Dia seperti tak lebih dari 20 atau 21 tahun. Padahal dia sudah 24 tahun.
Dia mengucapkan selamat tinggal ke Julian di dapur dan dia memacu mobilnya. Dia belum tepat mau kemana tapi dia ingin menghabiskan malamnya sendirian. Dia pergi ke outlet Donuts kesukaannya dan memakannya sendirian di taman St. Augustine. Dia tidak tau kenapa dia kembali ke area ini. Sydney luas tapi dia selalu datang kesini.