Diawal pagi di tanggal 15/10/2022 kemarin kami kunjungan ke kampung majapahit yang mana tujuan nya adalah mengenal dan belajar tentang budaya yang ada di Indonesia. Ini adalah sebuah program kegiatan yang di rencanakan oleh Kementerian Pendidikan agar mahasiswa pertukaran dapat memahami dan mengetahui apa saja budaya yang ada di tempat mereka bertukar terutama di wilayah sekitaran Surabaya.
Kali ini kegiatan kami adalah mengunjungi ke kampung majapahit yang mana kami mengunjungi beberapa tempat wisata peninggalan kerajaan majapahit seperti museum majapahit, Makam Raden Wijaya , Candi Brahu, serta wisata religi patung buddha tidur.
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Budha terakhir di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Dalam sejarah, Majapahit dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar, dan wilayahnya mencakup hampir seluruh nusantara. Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293 oleh Raden Wijaya, menantu Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari.
Puncak kesuksesan kerajaan itu pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, yang memerintah dari tahun 1350 hingga 1389. Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit berhasil menaklukkan Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan beberapa pulau Filipina.
Konon awal mula Kerajaan Majapahit berdiri setelah runtuhnya Kerajaan Singasari akibat Pemberontakan Jayakatwang pada tahun 1292 M. Cucu Kartanegara (raja Singosari dikalahkan Jayakatwang) yang berada di bawah tekanan, yaitu Raden Wijaya kemudian melarikan diri.
Desa wisata Kampung Majapahit Bejijong merupakan wisata berbasis seni budaya, sejarah, alam dan industri kreatif.Bertempat di jantung bekas Ibu kota kerajaan Majapahit Desa Bejijong kec. Trowulan kab Mojokerto Jatim.
Pada awal mulanya kami berangkat dari kampus Universitas Pembangunan Veteran Jawa Timur jam 07.00 WIB yang estimasi waktunya sampai sana sekitar 1,5 jam lebih karena lagi kondisi hujan lebat pada hari itu. Diawal kedatangan kami di sambut oleh tim Sanggar Bhagaskara, sebelum mengawali kegiatan inti ada beberapa sambutan dari Bapak Supriyadi Trowulan sekaligus membuka acara yang kami laksanakan dengan sekaligus juga pemukulan Gong dan ada tarian penyambut tamu oleh tim sanggar Bhagaskara.
Setelah penyambutan lanjut lah ke sesi selanjutnya yaitu, Focus Group Discussions namun ini di selenggarakan di Gedung serba guna. Tujuan dari Focus Group Discussions ini adalah membahas mengenai perkembangan dan asal usul majapahit dari sebuah kerajaan hingga runtuh  yang mana sekarang tetap di lestarikan di kampung majapahit ini.
Tidak hanya membahas sejarah Panjang yang ada di kerajaan majapahit namun juga sekarang yang mana adanya kampung majapahit ini ikut melestarikan budaya dan peninggalan yang bekas dari sisa sisa kerajaan majapahit itu sendiri. Di kampung majapahit itu sendiri banyak para pengrajin patung yang sudah go internasional salah satu diantaranya yaitu Bapak Supriyadi Trowulan yang mana mahakarya salah satunya adalah patung Majapahit.
Selanjutnya kami mengunjungi  makam raja majapahit yaitu makam Raden Wijaya dan ada pula makam istrinya Dara Petak dan Dara Jingga  serta 2 dayang nya berada di dalam lokasi tersebut . makam ini ditemboki dengan pagar dengan sebuah pohon besar di sisi lainnya yang mana di percayai oleh masyarakat sekitar adalah tempat yang keramat.
Di luar tembok ada beberapa lagi makam yang lainnya, serta sebuah sumur dan tempat semedi bagi para peziarah. Dan juga aroma wangi dupa pun tidak luput di sepunjur titik makam, konon katanya menurut masyarakat sekitar bahwasanya banyak dari para politisi mengunjungi dari makam tersebut, yang mana alasannya adalah untuk mendapat keberkahan dari Raden Wijaya yang dulunya mampu menyatukan nusantara.
Setelah mengunjungi makam Raden Wijaya tempat selanjutnya yang kami kunjungi adalah patung buddha tidur atau yang disebut dengan (Maha Wihara Majapahit) yang mana tempatnya itu tidak jauh dari area yang pertama tadi yang tempatnya makam Raden Wijaya. Patung buddha tidur ini adalah patung terbesar yang ada di Indonesia dan yang terbesar ketiga di dunia. Untuk memasuki area ini pengunjung hanya dikenakan biaya 5000 untuk orang dewasa dan 3000 untuk anak anak.
Selain hanya melihat patung buddha tidur di sekitarannya ini sendiri dikelilingi oleh kolam yang berisi ratusan ikan koi dan tumbuhan Teratai sehingga para pengunjung pun akan lebih tertarik dan menikmati keindahan yang ada di sekitar, dan juga tempat ini ditujukan juga untuk beribadah untuk para umat buddha.
Selanjutnya tempat yang kami kunjungi adalah Candi Brahu yang mana konon katanya candi ini digunakan untuk membakar para jenazah raja raja tapi hal itu di bantah oleh para peneliti karena ternyata di candi brahu ini tidak ada ditemukan bekas abu mayat. Tour guide mengatakan bahwa candi ini sebagai tempah ibadah agama buddha dengan dimana ditemukannya beberapa benda yang biasanya digunakan untuk upacara keagamaan yang terbuat dari logam.
Selanjutnya kami diarahkan ke tempat museum trowulan, museum ini menurut saya lumayan lengkap dan juga konon katanya bahwa letak museum ini adalah pusat dari pemerintahan kerajaan majapahit pada masa itu sendiri. Hal itu di perkuat dengan adanya buktian adanya situs peninggalan candi yang ada disekitarnya seperti candi brahu,candi bajang ratu,candi tikus, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Tiket museum ini pun relatif murah dan terjangkau untuk para wisatawan yang mana untuk pengunjung umum Cuma dikenakan biaya Rp2.500/ orang, mahasiswa/pelajar/anak anak hanya dikenakan biaya Rp1.500/orang dan turis mancanegara dikenakan biaya Rp 5000/orang museum ini dibuka dari hari senin hingga hari sabtu dan tutup jika pada hari minggu dan hari hari besar lainnya
Nama : Muhammad Anindra Syafa'at
Organisasi : Mahasiswa Pertukaran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa TimurÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H