Mohon tunggu...
Aninditha Auriel
Aninditha Auriel Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

suka pantai

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Memori yang Hilang - Aninditha

18 September 2022   16:45 Diperbarui: 26 September 2022   19:10 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesampainya di rumah Kakek sekitar pukul 01.00 dini hari, kami langsung mandi bergantian, 'whatt?! Jam 1 malem mandi?'. Iyaps.. di Jawa itu hawa nya panass cuyy. Perjalanan yang panjang membuat badan lengket berkeringat, jadi.. wajib mandi. Kemudian tidur. Aku tidur di kursi panjang kayu karena kamar yang akan ditempati banyak debu, belum di bersihkan. Dapat di prediksi bangun tidur badanku pegal-pegal.

Zzz..Zzz..Zzz..

"Dithaaa ... bangunnn! Shubuh dulu," bisik Ibu.

Aku langsung menuju kamar mandi, mengambil wudhu, lalu sholat. Setelah sholat, aku membersihkan kamar yang akan di pakai tidur nanti.  'Srekk srekk.. bug bug bug..' Sapu lidi ku pukulkan pada bantal dan kasur yang berdebu.

Kamar sudah rapi dan bersih, kemudian aku menoleh ke arah meja panjang, sudah tersedia jajanan khas jawa yang Ibu beli dari pasar. Mendekatlah aku ke arah meja. Ada getuk, pecel, surabi, ontong, kupat tahu, dan lainnya. Asal kalian tauu.. jajanan pasar di jawa itu murah bangett guyss. Pecel aja 1 bungkus cuma Rp.1500 dongg, kupat tahu Rp.4000, poko'e reganè mwuurrahh tenaann!

Hari pertama di Adiwarno dihabiskan untuk beristirahat dan menikmati jajanan pasar khas jawa.

Hari kedua, agenda nya adalah tahlilan 1 tahun kepergian nenek. Semua orang sibuk persiapan tahlilan ba'da dzuhur nanti. Ibu-ibunya bagian dapur, bapak-bapaknya bersih- bersih.

Ba'da ashar, sekeluarga pergi berziarah ke makam Nenek. Walaupun jaraknya cukup jauh (di bukit), kami tetap pergi jalan kaki. Hitung-hitung olahraga haha. Senangnya di Jawa itu orang nya ramah-ramah. Walaupun kita tidak kenal dengan orang tersebut kita saling tegur sapa, sopan, tidak lupa senyum.

Hari ketiga, waktunya healing..
Kami akan pergi ke pantai Surumanis. Jaraknya 11km dari rumah Kakek, kata maps sih cuma 25 menit. 'bhrum.. ngengg.. ngengg..' karena baru pertama kali ke pantai itu dan cuma mengandalkan google maps, huhh.. kami salah mengambil jalan. Mau marah tapi ngakak juga.

Karena pantainya belum terlalu terkenal, akses jalan ke sana pun terbilang sulit. Supir amatir jangan dulu menyetir ke sini deh.. karena jalannya itu berkelok-kelok juga nanjak dan tepi jalan itu tebing, yang bawahnya langsung ke laut. Walaupun ayahku supir handal, tetap saja aku sebagai penumpang ikut tegang cuyy..


Tapi semua ketegangan itu akhirnya terbayarkan dengan pemandangan yang Masyaallah indahnya. Dari atas kita bisa melihat luasnya hamparan laut biru. Tiupan angin dan suara deburan ombak menambah rasa suasana pantainya. Tidak ketinggalan, aku mengabadikan semua keindahan ciptaan-Nya bersama keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun