Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa teknik mempercepat pematangan buah secara alami atau tradisional menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan buah yang matang dan seragam, dengan kualitas dan kandungan gizi buah yang tetap terjaga. Selain itu mudah dalam pengaplikasiannya, ekonomis, dan ramah lingkungan. Namun, teknik ini hanya dapat dilakukan pada buah klimaterik saja dan kurang efektif apabila dilakukan pada skala produksi yang besar.
Saran
    Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan teknik mempercepat pematangan buah yang lebih efektif, ekonomis, ramah lingkungan, yang dapat diterapkan dalam skala produksi yang besar.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Almaidah., M. Rifqi, S., & M. Fakih, K. 2022. Karakteristik sensori dan fisikokimia pepaya california hasil pemeraman dengan     menggunakan daun lamtoro (Leucaena Leucocephala). J. Industri Teknologi Pertanian. 16(2): 103-108.
Aprilliani, F., Dheni, A., & Andika, R. 2021. Evaluasi tingkat kematangan buah alpukat. J. Penelitian Pascapanen Pertanian. 18(1): 1-8.
Arti, M. I dan Adinda, N. H. M. 2020. Pengaruh etilen apel dan daun mangga pada pematangan buah pisang kepok (Musa paradisiaca formatypica). J. Pertanian Presisi. 2(2): 77-78.
Chalida, C., Apiradee, U., Natta, L., Pongphen, J., & Withawat, M. 2022. Controlled release sachet of methyl salicylate from rice husk absorbents for delayed ripening in ‘Namwa’ bananas. Journal of Food Packaging and Shelf Life. Vol. 32: 100861.
Fauziyah, N. A. I. 2021. Pengaruh penggunaan 1-Methylcyclopropene terhadap kualitas buah klimaterik pascapanen. Tugas Akhir: Universitas Pendidikan Indonesia.
Fertiasari, R., Syahrulizar, A., Sri, Y., Nurhafiza., & Pegi, A. 2023. Perubahan fisiologi buah tomat (Solanum lycopersicum) terhadap suhu kamr dan umur simpan yang memengaruhi mutu. Journal of Food Security and Agroindustry. 1(3): 97-104.