Mohon tunggu...
Anindita Zhafirah Kurniawati
Anindita Zhafirah Kurniawati Mohon Tunggu... Dosen - mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Coba Ikuti Kegiatan ala Anindita Ini agar Kamu Tidak Menjadi Mahasiswa yang Gitu-gitu Aja

4 Juni 2023   18:11 Diperbarui: 4 Juni 2023   18:24 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"First of all, dari program mentoring "How to manage project", aku mendapatkan tips baru yang emang berguna banget buat aku. Mulai dari betapa pentingnya membuat planner, di mana kita harus memberikan durasi pada setiap aktivitas yang kita jalankan, sehingga menjadi lebih efisien dan produktif. Mengatur skala prioritas, dengan kita mengetahui dan mengatur prioritas pekerjaan kita, tentu akan memudahkan kita untuk menyelesaikan satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Walau aku dulu sering banget multitasking (Apa lagi kalo udah mepet deadline), sekarang aku sadar kalau itu kurang efektif karena membuat konsentrasi kita terpecah". 

Melalui kegiatan mentoring ini, Anindita mendapatkan pembelajaran berharga mengenai betapa pentingnya memberikan self reward. "Sebenarnya dari dulu aku sudah sering melakukan self reward, terutama untuk hal-hal seperti nilai ujian 100, dapet ranking 1, dan menang lomba. 

Tetapi ternyata, kita juga bisa memberi hadiah buat diri kita sendiri setelah berhasil melakukan aktivitas rutin sesuai planner. Hadiahnya ga harus melulu berupa barang, hadiahnya bisa berupa waktu santai seharian, pergi jalan-jalan, makan enak, masak-masak, ataupun hanya sekadar melakukan hobi lainnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan agar kita makin giat untuk melakukan aktivitas sesuai planner yang udah kita buat. Coba lakuin deh, hal sesederhana ini rasanya udah nikmat banget!", ujarnya menjelaskan

Mentoring yang kedua yang didapatkan oleh Anindita membahas tentang Beating Burnout.  Burnout merupakan kondisi ketika seseorang merasa lelah dan stress berkepanjangan yang diakibatkan oleh beban kerja yang berlebihan. Anindita yang merasa sebagai mahasiswa kemarin sore, benar-benar merasakannya secara nyata. Tugas yang datang hilir mudik, laporan praktikum yang wajib diselesaikan hingga mendapat ACC dari asisten lab, membuatnya kaget pada awalnya akan dunia perkuliahan ini. Ia sadar, bahwa Ia harus berubah. 

"Ini masih semester satu, belum kedepannya... Aku harus semangat agar tetap bisa bertahan, lulus dengan cepat plus cumlaude, dan mencapai impianku yang lainnya", tuturnya menjelasnkan. Hal-hal yang Anindita lakukan setelah mentoring ini adalah, pertama selalu memberikan waktu istirahat walau diterjang badai tugas yang terus menumpuk. "Kalau udah capek, hasilnya pasti kurang memuaskan, karena pikiran kita udah jenuh". Kedua, selalu menghabiskan waktu luang untuk berkumpul dengan orang-orang disekitar, terutama keluarga. 

Contoh paling sederhananya adalah duduk dan berbincang bersama. Karena itu merupakan cara ampuh untuk melepaskan stress. Terakhir, melakukan hal-hal yang  disukai untuk membangkitkan semangat. "Usually I like to hear musics, sing some songs, reading novels, and cooking. Beberapa hal tersebut bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menyalurkan tekanan stres yang ada pada diriku".

Topik mentoring yang terakhir adalah "Self Acceptance", self acceptance merupakan suatu proses perjalanan dalam menerima diri sendiri, baik fisik, sifat, maupun keadaan. Setelah mengikuti mentoring ini, yang Anindita lakukan pertama kali adalah mengevaluasi diri terkait apa aja kelebihan dan kekurangan yang Ia miliki, juga memiliki pemikiran bahwa pasti tiap orang memiliki batasannya masing-masing yang tidak disamaratakan. Dengan kita ikhlas menerima diri sendiri, kita dapat menjadi sosok yang mudah bersyukur dan selalu berpikiran positif. 

"Pikiran positif inilah yang nantinya, Insyaa Allah akan membuka hal-hal baik dalam diri maupun di sekitar kita loh... Misalnya, dipermudah dalam mengerjakan tugas, diperlancar dalam menjawab soal quiz dan ujian, mendapat nilai IP semester yang tinggi dan terus meningkat, memenangkan berbagai perlombaan, serta dipermudah dalam menjalani kegiatan-kegiatan lainnya di luar dunia perkuliahan".

Setelah menjadi Campus Ambassador Kami Foundation,  perlahan Anindita menjadi sosok yang dapat lebih mengontrol emosi dan moodnya, sehingga Ia bisa beradaptasi tentang semua hal yang terjadi pada dirinya. "Aku juga akhirnya bisa menemukan lingkungan pertemanan yang cocok buat aku, dan yang paling penting I've got me, I didn't lose it, and Insyaa Allah can be the best version of myself too".

Selain itu, dengan menjadi Campuss Ambassador Kami Foundation, pastinya Anindita semaksimal mungkin berusaha memberikan pengaruh dan hal-hal yang dapat menginspirasi banyak orang, dengan mempromosikan event-event Kami Foundation, membuat video per materi mentoring, merepost konten dari Kami Foundation. Hal ini dilakukannya, agar Gen Z, khususnya para mahasiswa, semakin banyak yang mengetahui, mengenal, dan bisa mengikuti event-event menarik dari Kami Foundation.

"That's all that I can tell you about my journey as Campus Ambassador! I'm so honored to become part of Kami Foundation and being the better of me, the best version of myself days by days", ujarnya menutup perbincangan kali ini yang membahas tentang kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun