Magelang - Melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Dinas Sosial Kabupaten Magelang yang menggandeng Universitas Muhammadiyah Magelang sebagai mitra, melaksanakan program sosialisasi berupa motivasi dan pembekalan yang ditujukan kepada siswa-siswi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH kelas XII, yang telah lulus baik dari SMA/ SMK sederajat khususnya di Kecamatan Bandongan. Program yang bertema Gerakan Ayo Kuliah (GAK) sebagai kegiatan Program Pengabdian Masyarakat Terpadu (PPMT) ini, dilaksanakan selama dua pekan (22/6 hingga 4/7/2020).
1. Try Out dan Pembahasan
Melalui kegiatan ini, adik-adik KPM PKH diharapkan mampu meningkatkan keterampilan potensi akademiknya dengan terbiasa mengerjakan soal-soal sebagai referensi untuk menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi. Pembahasan try out juga diberikan oleh tim Mahasiswa agar adik-adik lebih memahami dan menguasai pemecahan masalah dari soal-soal UTBK tersebut, serta mampu mengasah untuk berpikir cepat, tepat dan kritis.
Selain try out, sosialisasi keorganisasian kampus juga tidak kalah penting. Sebab, beroganisasi itu merupakan kegiatan yang punya banyak manfaat bagi kehidupan manusia, mengingat manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Manfaat tersebut diantaranya, pertama, mampu melatih jiwa kepemimpinan; kedua, membentuk emotional intelegent dan kepekaan sosial; ketiga, menimbulkan semangat kerjasama; keempat, menambah pengetahuan dan wawasan;
kelima, mempererat tali silaturahmi dan rasa kekeluargaan; keenam, belajar membagi waktu serta ketujuh, mampu berupaya mencapai visi, misi serta tujuan bersama. Melalui materi pengenalan keorganisasian kampus ini diharapkan pula mampu menggairahkan adik-adik KPM PKH untuk lebih memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan dijenjang perkuliahan, sehingga selanjutnya dapat mengembangkan potensi diri mereka dengan mengikuti organisasi atau unit kegiatan mahasiswa di universitas yang mereka inginkan.
3. Materi Kewirausahaan/ Enterpreneurship
Melalui materi ini, salah satu anggota tim Mahasiswa, Anindita Audio Amilia membagi pengalaman berwirausahanya.
“Saya tidak pernah berpikir bahwa tas dan dompet kancing benik hasil karya saya sendiri akan terjual habis pada hari itu. Hari dimana saya memberanikan diri mencoba berbisnis lagi setelah pernah tidak laku terjual. Salah satu pelanggan yang berasal dari turis mancanegara yang hampir memborong semua dagangan saya, malahan mengapresiasi dan membeli dengan harga lebih, dari yang saya tawarkan. Karena baginya produk tersebut unik dan belum pernah ia jumpai. Padahal ketika saya menjualnya seperti biasa, orang-orang di sekitar justru hanya lewat dan tidak melirik sama sekali barang dagangan saya.”
Melalui kisahnya, adik-adik peserta KPM PKH antusias mendengar dan menyimak kisah tersebut. Anindita juga menambahkan bahwa dalam berbisnis, seseorang akan dihadapkan oleh banyak tantangan serta kesulitan bahkan kegagalan, sehingga penting mempersiapkan iman dan mental yang kuat agar tidak berhenti ditengah jalan. Anindita juga berpesan kepada adik-adik untuk tidak takut mencoba dan kalah, sebab tidak dapat dipungkiri bahwa dalam berbisnis tentu akan ada banyak hambatan yang salah satunya adalah pesaing kompetitif yang selalu inovatif dan progresif.