Mohon tunggu...
Aninda Lindy Nissa
Aninda Lindy Nissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gadis infj dan mencari tentang makna hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingginya Angka Stunting dan Kemiskinan di Kalimantan Utara

19 Desember 2023   22:36 Diperbarui: 19 Desember 2023   23:15 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, jumlah penduduk miskin di desa justru mengalami penurunan sebanyak 1.300 jiwa. Atau dari 26.910 jiwa menjadi 25.610 jiwa.

Kemiskinan yang meluas di Kalimantan Utara menandai sebuah realitas pahit di mana banyak keluarga mengalami perjuangan harian untuk bertahan hidup. Dalam konteks ini, kemiskinan bukan hanya sekadar kekurangan materi, tetapi juga mencakup akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, menciptakan lingkungan di mana generasi muda mungkin menghadapi tantangan yang lebih besar untuk mencapai potensi penuh mereka. Keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan seringkali terpaksa memprioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan sehari-hari, dan pendidikan menjadi suatu keputusan sulit yang harus dipertimbangkan.

Penting untuk diakui bahwa kemiskinan bukanlah sekadar masalah ekonomi, tetapi juga merupakan dampak dari ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya ekonomi, Faktor-faktor seperti ketidaksetaraan dalam kesempatan pekerjaan dan akses terhadap sumber daya ekonomi menciptakan kesenjangan yang memperparah masalah kemiskinan. Oleh karena itu, untuk mengatasi perjuangan harian keluarga di Kalimantan Utara, perlu dilakukan upaya serius dalam mengembangkan kebijakan ekonomi inklusif yang mengurangi kesenjangan dan memberikan. peluang bagi semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka

Solusi Terintegrasi (Pendidikan, Kesehatan, dan Pembangunan Ekonomi)

Untuk mengatasi masalah angka stunting dan kemiskinan, diperlukan pendekatan terintegrasi

yang melibatkan berbagai sektor pembangunan. Peningkatan akses pendidikan berkualitas dan program pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan. Gizi yang baik juga perlu menjadi fokus utama, dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang dan memberikan akses yang lebih baik terhadap fasilitas kesehatan.

Pemerintah perlu berperan aktif dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan yang mendukung upaya penanggulangan stunting dan kemiskinan. Investasi dalam infrastruktur kesehatan dan pendidikan, pemberian bantuan sosial yang tepat sasaran, serta promosi program-program ekonomi inklusif dapat menjadi langkah-langkah awal yang efektif.

Keterlibatan aktif masyarakat juga menjadi faktor penting dalam menangani masalah ini. Program-program penyuluhan gizi dan kesehatan, serta pelatihan ekonomi bagi masyarakat dapat membantu menciptakan kesadaran dan kemandirian yang diperlukan untuk mengatasi stunting dan kemiskinan.

Secara keseluruhan, tingginya angka stunting dan kemiskinan di Kalimantan Utara memerlukan perhatian dan tindakan serius dari semua pihak terkait. Dengan upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Utara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun