Kehadiran fenomena nasionalisme di Indonesia, dengan seluruh kompleksitas dan kontroversinya, merupakan subjek yang tidak hanya menarik, tetapi juga menuntut pemahaman yang lebih mendalam, terutama ketika mempertimbangkan pengaruhnya pada tingkat global yang semakin berkembang.Â
Dalam penelitian oleh Amrah (2016) menyatakan perkembangan pesat arus globalisasi telah mengakibatkan penurunan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya lokal, yang pada gilirannya dapat menghilangkan identitas budaya dan mengurangi rasa memiliki terhadap bangsa sendiri.
 Keunikan generasi milenial dalam penggunaan teknologi tidak dapat dipungkiri berdampak negatif bagi bangsa Indonesia perubahan paling mendasar yaitu mempengaruhi pola pikir dan perilaku milenial, memunculkan degradasi moral, kejahatan siber, dan yang paling sering terjadi ialah obsesi terhadap budaya lain lebih besar daripada budayanya sendiri, rasa ketertarikan terhadap budaya bangsa lain memang bukan lah hal yang patut di salahkan namun hal tersebut ternyata menimbulkan fenomena yang dapat menghilangkan jati diri bangsa yaitu pemahaman terhadap budaya asing lebih besar dari pada budaya dan identitas nasionalnya sendiri.Â
Hal tersebut merupakan tantangan dan ancaman baru dalam perjalanan perkembangan zaman yang dihadapi oleh generasi milenial saat ini.
Adanya urgensi nasionalisme secara global dan pesat itu harus disertai dengan respon atau tindakan yang tepat karena saat suatu bangsa menghadapi pengaruh budaya asing, mereka menghadapi tantangan dan respon.Â
Seperti yang diungkapkan oleh Srijanti (2009), jika tantangan tersebut melebihi respon, maka bangsa tersebut berisiko punah. Sebaliknya, jika respon lebih besar daripada tantangan, bangsa itu tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi negara yang kreatif.Â
Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa bangsa Indonesia tetap eksis dalam era globalisasi, penting untuk terus mempertahankan dan menghormati identitas nasional sebagai fondasi pengembangan kreativitas budaya di tengah arus globalisasi
Namun tantangan global yang terjadi juga tidak selalu berdampak buruk, tantangan tersebut juga menjadi peluang positif terhadap nasionalisme dalam beberapa aspek, beberapa diantaranya adalah mendorong Kesadaran Identitas: Globalisasi seringkali mempertegas kesadaran identitas nasional dalam masyarakat, salah satu pemicunya adalah ketika individu dan kelompok melihat pengaruh global yang dirasa terlalu radikal, berpotensi memecah belah kedaulatan dan keragaman nasional Indonesia dalam sadar akan pentingnya melestarikan identitas nasioanal.
Selanjutnya yaitu Pertumbuhan Teknologi: Akses terhadap teknologi global dapat memperkuat kemampuan inovasi dalam negeri dan mendukung kemajuan nasional, mendukung kemajuan di bidang pemberdayaan ekonomi sehingga dapat membuka peluang usaha bagi para UMKM di Indonesia dengan bantuan teknologi marketing digital, yang pada akhirnya dapat memperkuat keberhasilan ekonomi nasional sehingga tercapai masyarakat yang sejahtera. TercapainyaÂ
masyarakat yang sejahtera dapat mempengaruhi dunia pendidikan, dengan tercukupinya kebutuhan dasar dan pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul yang memiliki kesadaran nasional.
Kesimpulan