Selain itu, perilaku tersebut juga menimbulkan persepsi negatif terhadap pemuda tersebut. Pemuda yang sering menggunakan kata-kata kotor harus siap dengan stigma negatif seperti kasar, tidak sopan, dan tidak ramah.
Lantas, bagaimana solusi dalam menghadapi penggunaan kata-kata kotor di kalangan pemuda? Berikut ini beberapa solusi yang perlu diperhatikan.
Kenali penyebabnya. Jika kita merupakan pelaku yang menggunakan kata-kata kotor dalam berinteraksi, sebaiknya kita tanyakan kepada diri sendiri apakah yang mendasari perilaku kita tersebut. Jika kita sudah mengenali penyebabnya maka lebih mudah untuk mengatasi atau mengantisipasinya.
Pilih teman atau lingkungan yang membawa dampak baik. Jika pengaruh lingkungan pertemanan adalah pengaruh paling signifikan dalam menggunakan kata-kata kotor maka lebih baik untuk memilih teman yang memberikan dampak positif bagi kita.
Yakini bahwa penggunaan kata-kata kotor itu menjadikan diri kita buruk. Kata-kata kotor yang keluar dari mulut kita tidaklah menjadikan kita terlihat lebih keren, justru membuat kita terlihat lebih buruk. Orang lain dapat berpikir bahwa kita orang yang tidak tahu sopan santun, tidak bermoral, bahkan mencerminkan kemunduran dalam etika dan religi.
Oleh karena itu, sebaiknya berkata-kata kotor sebaiknya dikurangi dan dihindari. Penggunaan kata-kata kotor tidaklah membuat seseorang terlihat lebih keren. Kita harus belajar menghormati dan menghargai orang lain dengan ucapan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!