Mohon tunggu...
Ani Mariani
Ani Mariani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Middle Eastern Studies | International Relation Analysis | Political, Economic, Religion, Social, Religion, Feminism Enthusiast | Research | Writer

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengaruh Kebangkitan Houthi Terhadap Geopolitik Timur Tengah dan Kepentingan Global

31 Maret 2024   10:05 Diperbarui: 31 Maret 2024   10:05 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jacob Morch on Unsplash

Sebelumnya, Amerika telah mengabaikan tindakan agresi Houthi di Laut Merah. Karena jelas, Amerika ingin mempertahankan keinginannya dengan cara apapun agar perang di Gaza tetap berlangsung.

Pada taraf tertentu, tindakan Houthi merupakan bentuk solidaritas terhadap Hamas. Dan faktanya, memang Iran telah memang menolak keberadaan Israel. Namun pada saat yang sama, mereka juga memasukkan keuntungan ke dalam strategi geopolotik mereka.

Pada dasarnya, kelompok Houthi tidak menimbulkan ancaman secara langsung terhadap Amerika Serikat, namun kebangkitan Houthi mengancam kepentingan dagang Amerika dan sekutunya, terutama Arab Saudi. Diluar serangannya pada hari ini, Center of Preventive Action menyebutkan, sejak November 2002, Amerika Serikat telah melakukan hampir 400 serangan di Yaman, 35 serangan pada 2016, dan 130 serangan pada 2017. Baru kemudian, pada Februari 2022 Amerika menghentikan dukungan AS terhadap operasi ofensif pimpinan Arab Saudi di Yaman dan mencabut status terorisme Houthi.

Babak baru genjatan senjata dimulai sejak saat itu. Kunjungan resmi pertama Houthi  ke Saudi sejak perang dimulai, tidak menghasilkan apapun. Lalu pada Oktober 2023, Yaman kembali melakukan serangan  terhadap kapal tanker di Laut Merah.

Dalam Middle East Forum,  disebutkan bahwa kekacauan di Laut Merah yang terjadi saat ini pada dasarnya memberikan keuntungan pada Houthi. Dan jika selanjutnya tindakan Houthi adalah memblokir koridor darat dengan mensponsori kekacauan di Yordania atau Tepi Barat, dari sudut pandang Teheran, maka itu akan lebih menguntungkan.

Menggerakan Houthi mungkin merugikan Tehran dalam beberapa juta dolar, namun mereka akan memperoleh miliaran dolar jika pertaruhan mereka membuahkan hasil.

Ada dinamika serupa yang terjadi di Israel, yang mengubah analisis biaya dengan memanfaatkan Hizbullah pada tahun 2006. Amerika Serikat juga perlu melakukan hal yang sama dalam pertaruhan Iran saat ini.

Amerika Serikat harus bertindak untuk menghadapi tantangan Houthi, kelompok teroris boneka Iran di Yaman, terhadap perdamaian dan perdagangan internasional. Upaya diplomatik dan politik harus dilakukan untuk mengekang perang di Yaman, termasuk pembicaraan dengan Iran.

Sebagai negara kategori paling miskin di semenanjung Arab, Houthi dinilai berani melakukan serangan tersebut. Dan sejauh ini, tidak ada tanda-tanda bahwa agresi Houthi akan menurun. Hal ini tidak lepas dari dukungan Iran yang memandang Barat sebagai pihak yang lemah. Karena nya, Iran melalui Khouti melakukan provokasi untuk melawan Amerika menggunakan Bab el-Mandeb.

Dengan pihak Iran yang telah melakukan provokasi kecil sesekali. Kehadiran angkatan AS di Teluk dan Mediterania terbukti cukup untuk mencegah peningkatan konflik melebihi titik tertentu. Dengan demikian, dimensi konflik saat ini akan terbatas pada wilayah Isarel-Palestina, dan ketidakstabilan geopolitik Timur Tengah yang lebih dapat dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun