Mohon tunggu...
Anik Setyani Rahayu
Anik Setyani Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bumi dengan Dua Bulan: Fiksi atau Fakta?

27 September 2024   20:40 Diperbarui: 27 September 2024   20:47 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia fiksi ilmiah, imajinasi kita sering dibawa pada berbagai skenario luar biasa, salah satunya adalah Bumi memiliki lebih dari satu bulan. Namun, bagaimana jika Bumi benar-benar akan memiliki dua bulan? Dan lebih dari itu, bagaimana jika salah satu dari bulan tersebut adalah bagian dari sistem perlindungan terakhir bagi planet kita yang bernama Atlas?

Sistem Perlindungan Terakhir Bumi: Atlas

Seiring dengan semakin meningkatnya ancaman dari luar angkasa, seperti asteroid, puing-puing luar angkasa, atau bahkan kemungkinan invasi alien, umat manusia perlu beradaptasi dan melindungi rumah kita, Bumi. Dalam skenario ini, sistem Atlas diperkenalkan sebagai benteng pertahanan terakhir yang dirancang untuk melindungi Bumi dari ancaman eksternal.

Atlas adalah sebuah proyek besar yang melibatkan pemasangan satelit raksasa berbentuk bulan buatan yang mengorbit Bumi. Tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari ancaman fisik seperti asteroid, sistem ini juga dirancang dengan teknologi pertahanan canggih yang mampu mendeteksi dan menetralkan ancaman dari luar angkasa sebelum mereka mendekati Bumi.

Mengapa Dua Bulan?

Dalam skenario ini, keberadaan dua bulan di orbit Bumi bukanlah fenomena alami, tetapi hasil dari pengembangan teknologi manusia. Bulan asli tetap menjadi satu-satunya satelit alami Bumi, sementara bulan kedua, yang merupakan Atlas, diciptakan untuk bekerja sebagai sistem perlindungan.

Bulan buatan ini dirancang untuk berfungsi sebagai perisai yang melindungi planet dari benda-benda yang mengancam. Dengan menggunakan teknologi canggih seperti laser, sinar energi, dan rudal anti-asteroid, Atlas bisa menghancurkan atau mengubah jalur benda-benda berbahaya sebelum mereka bisa menyebabkan kerusakan di Bumi. Selain itu, Atlas juga dilengkapi dengan sensor canggih yang bisa mendeteksi perubahan dalam tata surya kita, serta memprediksi bahaya yang mungkin muncul dari galaksi lain.

Teknologi yang Digunakan dalam Atlas

Teknologi yang mendasari Atlas terdiri dari beberapa komponen utama:

1. Sistem Deteksi Awal

Ini adalah jaringan sensor yang mampu memantau ruang angkasa dalam radius yang sangat besar. Sistem ini akan memberikan peringatan dini terhadap potensi ancaman seperti asteroid atau puing-puing luar angkasa yang mendekat.

2. Laser dan Rudal Penangkal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun