Kenaikan permukaan air laut adalah isu penting yang sering diperbincangkan dalam konteks perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan. Meskipun banyak penelitian dan data mendukung fenomena ini, beberapa individu dan kelompok mengklaim bahwa kenaikan air laut adalah hoax atau tidak benar. Artikel ini akan menjelaskan fenomena kenaikan air laut, alasan ilmiah di baliknya, dan membantah klaim yang menyebutkan bahwa isu ini adalah kebohongan.
Kenaikan permukaan air laut merujuk pada peningkatan tinggi permukaan laut yang disebabkan oleh dua faktor utama: pemanasan global yang menyebabkan pencairan es di kutub dan ekspansi termal air laut saat suhu meningkat.Â
 Â
Berdasarkan laporan dari IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), permukaan laut telah meningkat sekitar 20 cm sejak awal abad ke-20 dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 1 meter atau lebih pada akhir abad ini jika emisi gas rumah kaca tidak dikurangi secara signifikan.
Penyebab Kenaikan Air Laut
1. Pemanasan Global
  Peningkatan suhu global menyebabkan pencairan gletser dan es di Greenland dan Antartika, serta mengakibatkan air laut memanas dan mengembang. Proses ini berkontribusi secara signifikan terhadap kenaikan permukaan air laut.
2. Perubahan Pola Curah Hujan
  Pola curah hujan yang berubah juga dapat mempengaruhi permukaan air laut. Beberapa daerah mengalami peningkatan curah hujan yang menyebabkan aliran air yang lebih besar ke lautan.
Bantahan Terhadap Klaim Kenaikan Air Laut adalah Bohong
1. Basis Ilmiah yang Kuat
Klaim bahwa kenaikan air laut adalah hoax sering kali tidak didukung oleh data ilmiah yang valid. Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di seluruh dunia menunjukkan tren kenaikan permukaan laut yang konsisten, dengan data dari satelit dan pengukuran di pantai yang mendukung hasil ini.
2. Sumber Terpercaya
Banyak organisasi dan lembaga ilmiah terkemuka, seperti NASA, NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), dan IPCC, menyediakan data yang menunjukkan kenaikan air laut sebagai hasil dari perubahan iklim. Meragukan konsensus ilmiah ini sama dengan meragukan keabsahan banyak penelitian ilmiah lainnya.
3. Relevansi Pengamatan Lokal
Beberapa klaim menyatakan bahwa tidak semua daerah mengalami kenaikan air laut yang signifikan. Namun, ini tidak membantah fakta bahwa secara global, tren kenaikan air laut nyata dan berdampak pada banyak negara, terutama yang memiliki garis pantai rendah.
4. Dampak Ekstrem
Kenaikan permukaan air laut dapat menyebabkan banjir, kehilangan habitat, dan dampak serius pada infrastruktur. Negara-negara seperti Bangladesh, Belanda, dan Pulau-Pulau Pasifik sudah merasakan dampak ini, dengan banyak komunitas terpaksa pindah akibat naiknya permukaan air.
Kenaikan permukaan air laut bukanlah kebohongan, melainkan fenomena yang didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dan konsensus global di kalangan ilmuwan. Meskipun ada klaim yang menyatakan sebaliknya, penting untuk mengandalkan data dan penelitian yang telah diverifikasi untuk memahami dampak perubahan iklim. Menghadapi isu ini dengan serius adalah langkah krusial untuk melindungi lingkungan dan komunitas kita di masa depan. Dengan memahami realitas di balik fenomena ini, kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapi tantangan yang akan datang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI