1. Basis Ilmiah yang Kuat
Klaim bahwa kenaikan air laut adalah hoax sering kali tidak didukung oleh data ilmiah yang valid. Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di seluruh dunia menunjukkan tren kenaikan permukaan laut yang konsisten, dengan data dari satelit dan pengukuran di pantai yang mendukung hasil ini.
2. Sumber Terpercaya
Banyak organisasi dan lembaga ilmiah terkemuka, seperti NASA, NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), dan IPCC, menyediakan data yang menunjukkan kenaikan air laut sebagai hasil dari perubahan iklim. Meragukan konsensus ilmiah ini sama dengan meragukan keabsahan banyak penelitian ilmiah lainnya.
3. Relevansi Pengamatan Lokal
Beberapa klaim menyatakan bahwa tidak semua daerah mengalami kenaikan air laut yang signifikan. Namun, ini tidak membantah fakta bahwa secara global, tren kenaikan air laut nyata dan berdampak pada banyak negara, terutama yang memiliki garis pantai rendah.
4. Dampak Ekstrem
Kenaikan permukaan air laut dapat menyebabkan banjir, kehilangan habitat, dan dampak serius pada infrastruktur. Negara-negara seperti Bangladesh, Belanda, dan Pulau-Pulau Pasifik sudah merasakan dampak ini, dengan banyak komunitas terpaksa pindah akibat naiknya permukaan air.
Kenaikan permukaan air laut bukanlah kebohongan, melainkan fenomena yang didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dan konsensus global di kalangan ilmuwan. Meskipun ada klaim yang menyatakan sebaliknya, penting untuk mengandalkan data dan penelitian yang telah diverifikasi untuk memahami dampak perubahan iklim. Menghadapi isu ini dengan serius adalah langkah krusial untuk melindungi lingkungan dan komunitas kita di masa depan. Dengan memahami realitas di balik fenomena ini, kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapi tantangan yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H