Mohon tunggu...
Anik Setyani Rahayu
Anik Setyani Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nasi Boran: Kuliner Khas Lamongan yang Unik dan Penuh Rasa

20 September 2024   11:30 Diperbarui: 20 September 2024   12:15 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia dikenal dengan keragaman kuliner yang kaya dan penuh cita rasa, salah satunya adalah "Nasi Boran". Makanan ini berasal dari Lamongan, Jawa Timur, dan menjadi salah satu ikon kuliner daerah tersebut. Meski popularitasnya tidak sebesar soto Lamongan atau tahu campur, Nasi Boran memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Lamongan, terutama karena keunikan penyajian dan rasa yang khas.

Nasi Boran adalah sajian nasi yang disajikan dengan berbagai lauk pauk dan sambal, dibungkus menggunakan pincuk daun pisang. Namun, yang membuat Nasi Boran berbeda dari hidangan nasi lainnya adalah cara penyajiannya, bahan-bahan yang digunakan, serta sejarah di balik makanan ini.


Asal Usul dan Sejarah Nasi Boran

Nama "Nasi Boran" berasal dari alat tradisional yang digunakan untuk membawa makanan ini, yaitu "boran". Boran adalah semacam keranjang besar yang terbuat dari anyaman bambu yang digunakan oleh pedagang kaki lima di Lamongan untuk menjajakan nasi dan lauk pauknya. Para pedagang nasi boran biasanya berkeliling menjual dagangan mereka dengan membawa boran di punggung mereka.

Nasi Boran sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan menjadi salah satu makanan tradisional yang tetap eksis hingga saat ini. Meski tidak diketahui secara pasti kapan Nasi Boran pertama kali diperkenalkan, namun hidangan ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Lamongan dan sering dijajakan di pagi hari sebagai sarapan atau pada sore hingga malam hari.


Komposisi Nasi Boran

Nasi Boran memiliki komposisi yang sederhana, namun kaya rasa karena perpaduan lauk, bumbu, dan sambal khas yang menyertainya. Beberapa komponen utama dari Nasi Boran meliputi:

1. Nasi Putih

Nasi boran biasanya menggunakan nasi putih hangat yang disajikan dalam porsi kecil hingga sedang, sesuai dengan preferensi pembeli.

  

2. Berbagai Lauk

Nasi Boran dilengkapi dengan berbagai pilihan lauk pauk. Beberapa lauk yang sering dijumpai adalah ayam goreng, ikan pe, ikan bandeng, telur bumbu, rempeyek, dan tempe goreng. Ada juga lauk khas seperti "empuk-empuk", yaitu sejenis gorengan renyah yang terbuat dari tepung.

3. Sambal Boran

Salah satu elemen yang membuat Nasi Boran begitu spesial adalah sambalnya yang khas. Sambal Boran biasanya terbuat dari campuran cabai, bawang, dan rempah-rempah khas Lamongan, sehingga menghasilkan rasa pedas yang menggugah selera.

4. Bumbu Khas

Selain sambal, Nasi Boran juga disajikan dengan bumbu cair berwarna kuning yang terbuat dari campuran rempah seperti kunyit dan bawang, memberikan rasa gurih dan aroma yang khas.

Keunikan Nasi Boran

Salah satu keunikan Nasi Boran adalah penyajiannya yang menggunakan "pincuk daun pisang", sehingga memberikan aroma yang khas pada nasi. Selain itu, nasi ini dijajakan oleh ibu-ibu penjual yang memakai "kebaya tradisional" dan membawa boran di punggung mereka. Mereka menjajakan dagangannya di tempat-tempat strategis seperti pasar, pinggir jalan, atau depan rumah warga, sehingga menciptakan suasana khas pasar tradisional Lamongan.

Selain dari cara penyajian, keunikan lainnya terletak pada lauk pauknya yang bervariasi dan bisa dipilih sesuai selera pembeli. Penjual nasi boran biasanya menyediakan berbagai jenis lauk dalam boran yang besar, dan pembeli bisa memilih sendiri lauk mana yang mereka inginkan untuk melengkapi nasinya.

Harga yang Terjangkau

Salah satu daya tarik Nasi Boran adalah harganya yang relatif terjangkau, bahkan bagi masyarakat lokal. Dengan berbagai lauk dan tambahan sambal khas, satu porsi Nasi Boran biasanya dijual dengan harga yang bervariasi, namun tetap ramah di kantong. Ini membuatnya menjadi pilihan sarapan atau makan malam yang populer di Lamongan, terutama bagi pekerja dan pelajar.

Eksistensi di Era Modern

Meski banyak kuliner tradisional yang mulai tergerus oleh zaman dan sulit ditemukan, Nasi Boran tetap bertahan di tengah serbuan makanan cepat saji modern. Hal ini dikarenakan cita rasanya yang unik dan keberadaan penjual-penjual yang setia menjaga tradisi.

Di era modern, beberapa pedagang Nasi Boran mulai memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk mereka. Ada yang menjual Nasi Boran melalui layanan pesan antar online, atau mempromosikannya melalui media sosial. Namun, sebagian besar penjual masih mempertahankan cara tradisional menjajakan dagangan mereka dengan berkeliling atau berjualan di pasar.

Nasi Boran adalah salah satu kuliner khas Lamongan yang mencerminkan keanekaragaman rasa dan budaya kuliner Indonesia. Dengan cita rasa pedas gurih dari sambal boran, bumbu khas, dan lauk pauk yang bervariasi, Nasi Boran bukan hanya memuaskan perut, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi dan sejarah kuliner lokal.

Bagi pecinta kuliner tradisional, mencicipi Nasi Boran adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Lamongan. Makanan ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menyimpan cerita tentang kehidupan pedagang kaki lima dan tradisi kuliner yang terus hidup di tengah masyarakat Lamongan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun