Mohon tunggu...
Anik Setyani Rahayu
Anik Setyani Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Analisis Orang Problematik: Karakteristik, Penyebab, dan Dampaknya

17 September 2024   08:50 Diperbarui: 17 September 2024   08:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

1. Pengalaman Trauma atau Latar Belakang Keluarga

Banyak individu problematik yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan konflik, kekerasan, atau kurangnya perhatian emosional. Pengalaman masa lalu yang negatif ini dapat membentuk pola perilaku yang sulit diubah, di mana mereka mereplikasi konflik yang sama dalam interaksi sosial mereka.

2. Kesehatan Mental yang Tidak Stabil

Masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, gangguan kepribadian, atau gangguan bipolar dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih sulit diatur dan problematik. Kondisi ini mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan dunia sekitar, sering kali memperburuk hubungan sosial.

3. Tekanan Sosial atau Ekonomi

Stres yang disebabkan oleh tekanan sosial atau ekonomi, seperti ketidakamanan finansial, tuntutan pekerjaan yang berat, atau diskriminasi, juga dapat mendorong seseorang untuk menjadi lebih defensif, tidak sabaran, atau sulit bekerja sama.

4. Kurangnya Dukungan Emosional

Ketika seseorang merasa tidak didukung secara emosional oleh lingkungan sekitar, mereka mungkin mengembangkan mekanisme pertahanan yang salah, seperti agresi atau penghindaran. Ini membuat mereka sulit diakses secara emosional oleh orang lain.

Dampak Perilaku Problematik

1. Dalam Hubungan Pribadi 

Orang problematik cenderung sulit membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat. Konflik yang terus menerus, kurangnya empati, dan ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan baik sering kali merusak persahabatan, hubungan keluarga, dan bahkan hubungan romantis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun