Di bawah langit yang kelam, bulan tersenyum redup,Â
Bintang-bintang berkelip, merajut kisah sepi,Â
Di antara bayang-bayang, hening menyelimuti,Â
Detik malam melambat, seolah tak ingin pergi.
Angin berbisik lembut, membelai wajahku,Â
Menyingkap kenangan, yang tak kunjung padam,Â
Setiap detik yang berlalu, memanggil rasa rindu,Â
Sebuah cerita tak selesai, terukir dalam diam.
Gelapnya malam ini, bawa seribu harap,Â
Mata tak kunjung terpejam, pikiran melanglang,Â
Cahaya kecil di hati, memancar meski redup,Â
Menanti embun pagi, menjemput terang.
Tak ingin menutup mata, dalam sunyi yang menyiksa,Â
Sebab di setiap detik, ada kamu yang teringat,Â
Malam ini abadi, bagai detak jantung,Â
Menggenggam setiap rasa, dalam pelukan waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H