Dari malam kelam hingga pagi yang dingin,Â
Ia hanyalah bayang, tiada suara, tiada senyuman.
Tangan yang menggapai, harap yang sirna,Â
Di sudut kota yang tak pernah berhenti,Â
Seolah hidup adalah lembaran kertas,Â
Tapi ia, hanya puisi tanpa akhir, tanpa arti.
Oh, dunia yang berputar, dengan janji-janji palsu,Â
Di mana keadilan bersembunyi dalam bayang,Â
Semoga ada cahaya, semoga ada harapan,Â
Untuk jiwa yang terdampar, mencari tempat pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H