Bibir kelu, terbungkam oleh kenyataan semu,Â
Risau terpaku pada bayang-bayang,Â
Kehilangan menggenggam erat,Â
Mencipta kerinduan yang tak tertahankan.
Di setiap langkah, jejak yang tertinggal,Â
Memanggil kembali apa yang terlewat,Â
Waktu berlari, tapi hati terhenti,Â
Menjaga rasa dalam tumpukan kenangan,Â
Yang seakan tak pernah usai, tak pernah pergi.
Mimpi yang pernah bersinar,Â
Kini terbenam dalam kabut kesedihan,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!