Satu masa telah hilang,Â
Sesal merayap di relung jiwa,Â
Sebuah perjalanan yang terhenti,Â
Di setiap detik berapi-api,Â
Menghanguskan harapan yang kian pudar.
Merah meradang, seperti gejolak angin,Â
Menggapai asa dalam keremangan malam,Â
Menuju arah tak pasti, terus menanti,Â
Mencari bintang di langit yang kelam,Â
Dalam hati yang penuh resah dan gelisah.
Takut menggigil, seluruh badan bergetar,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!