Setiap sudutnya,
seolah menyimpan jejak langkahmu,
bau harum kenangan, masih terpatri di dinding,
terdengar samar lagu yang pernah kita nyanyikan,
melodi itu, kini menyayat jiwa,
seperti angin berbisik, memanggil namamu.
Di luar sana,
dunia berputar, dan waktu terus melangkah,
tapi di sini, aku terjebak,
dalam hening yang tak kunjung sirna,
merindukan senyummu,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!