Mohon tunggu...
Anik Sajawi
Anik Sajawi Mohon Tunggu... Penulis - Alumnus Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Universitas Islam Negeri (UIN), Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Penulis lepas tinggal di Banyuwangi Jawa Timur, saat ini sedang mengelola Ranjang Puisi di Semesta Sastra Bumi Blambangan Banyuwangi. Aktivitas saya bisa disapa di Akun Instagram @aniksajawi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wayang Kehidupan

19 Oktober 2023   16:27 Diperbarui: 19 Oktober 2023   16:40 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu ku berjalan menyusuri lorong panjang

Memantapkan langkah demi langkah

Setiap hentakan kaki ada getaran ketakutan, lunglai lemas, ku goyah

Kurasa ini bentuk kekalutan yang sudah lama menumpuk

Hingga berujung ricuh dalam kepala, sialnya jiwaku membiarkan semuanya bertumbuh subur

Tanpa perlu diberi pupuk, sebab semestalah yang mengatur tanpa tolak ukur

Sampai akhir aku hanyalah aku wayang kehidupan yang berjalan mengikuti alur

Namun ku yakini dalam setiap langkah ada arti yang tersembunyi

Pada lorong panjang ini, ku temui rahasia yang belum terurai

Bagaikan puzzle kehidupan, potongan demi potongan

Terhubung dalam irama yang menciptakan keajaiban

Percayalah, setiap langkah yang kuambil bukan tanpa arah

Meski getaran ketakutan melanda, ku temukan kekuatan dalam diri

Tak perlu bertakukur, kita semua adalah wayang dalam drama ini

Kisah yang ditulis takdir, di atas panggung hidup yang tak pernah mati

Ricuh dalam kepala adalah hantu masa lalu yang perlahan kuusir

Ku letakkan mereka dalam kotak kenangan, untuk tidak ku biarkan merebak

Kini, lorong panjang tak lagi menakutkan

Kita berjalan bersama, mengejar arti yang tak ternilai

Pada akhirnya, kita bukan sekadar wayang di tangan takdir

Kita adalah pencerita dalam cerita ini, dan alur hidup kita sendiri

Sore ini, langkah kita membentuk jalan panjang yang kita ciptakan

Dalam irama kehidupan, kita menari dengan segenap keberanian dan kegembiraan.

Jember, 19 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun