Mohon tunggu...
Anik Rahmawati
Anik Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 2 Klaten

Saya adalah seorang pendidik di SMK Negeri 2 Klaten yang mengajar sejak tahun 2003 .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4 - BUDAYA POSITIF

18 Agustus 2024   20:10 Diperbarui: 18 Agustus 2024   20:25 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Salam dan Bahagia Bapak dan Ibu Guru,

Saya Anik Rahmawati Wahyuningsih, Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 11 dari SMK Negeri 2 Klaten. Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.  Tulisan ini merupakan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan yang saya susun setelah mempelajari modul 1.4 tentang Budaya Positif. Jurnal ini saya tulis menggunakan model refleksi 4F (Facts, Feelings, Finding dan Future) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

 

FACTS  (Peristiwa)

Tanggal 1 sampai 5 Agustus 2024, saya mempelajari modul secara mandiri.  Di mulai dari ekspolasi konsep tentang  beberapa materi sebagai berikut:

*   Disiplin positif dan nilai-nilai Kebajikan universal

*   Teori motivasi, hukuman, penghargaan dan restitusi

*   Keyakinan kelas

*   Kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas

*   Restitusi -- lima posisi control

*   Restitusi -- segitiga restitusi.

Selain itu saya juga mengikuti forum komunikasi secara asinkronus melalui LMS di Platform Merdeka Mengajar. Dalam forum ini, saya bersama rekan-rekan calon guru penggerak yang lain menjawab beberapa pertanyaan pemantik, yang kemudian menjadi ajang diskusi di antara kami.

Pada tanggal 6 Agustus kami berdiskusi secara daring melalui google meet. Dalam forum ini kami menelaah empat kisah tentang bagaimana seorang guru menghadapi dan menyelesaikan suatu masalah yang timbul karena ada murid yang melakukan pelanggaran maupun menganggu ketertiban di sekolah. Kami mencoba menganalisa tindakan-tindakan dalam kisah tersebut apakah sudah sesuai dengan teori-teori tentang motivasi, hukuman, penghargaan dan restitusi. Kemudian pada tanggal 7 Agustus hasil diskusi tersebut dipresentasikan dalam forum ruang kolaborasi secara daring melalui google meet.

 

FEELINGS (Perasaan)

Setelah mempelajari modul 1.4 tentang Budaya Positif ini, saya merasa masih banyak tindakan-tindakan saya yang kurang tepat ketika merespon kejadian yang terkait dengan sikap murid yang melenceng dari etika, maupun ketika murid melakukan pelanggaran tata tertib di sekolah.  Saya juga merasa belum dapat menerapkan budaya positif secara menyeluruh di dalam kegiatan pembelajaran yang saya laksanakan.

 

FINDINGS (Pembelajaran)

Pembelajaran yang saya peroleh setelah mempelajari modul 1.4 ini adalah bahwa setiap tindakan manusia, baik itu tindakan yang positif mupun tindakan yang melanggar norma masyarakat pasti didasari oleh keinginan manusia terseut dalam rangka memenuhi kebutuhan dasarnya. Adapun kebutuhan dasar manusia adalah (1) kebutuhan bertahan hidup, (2) kebutuhan akan kasih sayang dan rasa diterima (3) kebutuhan pengakuan atas kemampuan, (4) kebutuhan akan kebebasan atau pilihan, (5) kebutuhan untuk merasa senang.

Setelah memahami hal tersebut, seorang guru sebaiknya mencari tahu motivasi apa yang mendasari murid ketika dia melakukan sesuatu.  Apabila murid melakukan kesalahan atau melanggar tata tertib, jangan langsung dimarahi atau diberi hukuman, akan tetapi kita perlu menggali lebih dalam untuk menemukan motivasi yang mendasari perilakunya.  Dengan demikian, akan dapat diambil tindakan yang tepat untuk mengatasi dan menyelesaikan permasalahan.

Lingkungan yang positif akan terbentuk ketika peraturan ditegakkan dan penerapan disiplin dalam lingkungan tersebut dilakukan secara konsisten.  Selain itu juga didukung dengan penerapan nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal.  Demikian juga di lingkungan sekolah.  Seringkali untuk menegakkan disiplin, seorang guru memberikan hukuman kepada murid.  Setelah mempelajari modul ini, saya dapat membedakan antara hukuman dan konsekuensi.  Hukuman biasanya bersifat menyakitkan terhadap murid. Hukuman sebenarnya dapat ditiadakan, karena yang menentukan hukuman adalah orang lain, apabila disekolah adalah guru. Tetapi kalau konsekuensi adalah sesuatu yang pasti terjadi ketika seorang murid melakukan suatu pelanggaran.  Misalnya ketika murid terlambat mengikuti ujian, konsekuensinya adalah dia akan mengerjakan ujian dengan waktu yang lebih pendek, dan berakibat dia akan mengerjakan dengan tergesa-gesa sehingga akan memperoleh hasil yang kurang baik.

Saya juga memperoleh pembelajaran tentang restitusi, yaitu proses menciptakan kondisi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka dapat Kembali ke kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat.  Dalam restitusi, murid akan dituntun untuk menyadari kesalahan dan memiliki komitmen untuk memperbaikinya. Adapun langkah-langkah restitusi adalah menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah dan menanyakan keyakinan. Selain itu, saya  menjadi paham tentang 5 posisi kontrol yang mungkin terjadi pada seorang guru ketika menghadapi permasalahan tersebut, yaitu sebagai penghukum, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau atau manajer.

 

FUTURE  (Penerapan)

Materi tentang Budaya Positif dalam modul 1.4 ini sangat membawa pengaruh terhadap pola pikir saya ketika menemukan murid yang melakukan pelanggaran tata tertib. Saya akan menerapkan budaya positif ini di lingkungan sekolah saya. Petama kali akan saya mulai dari lingkup kelas dan pelajaran saya.  Kemudian saya akan berkolaborasi dengan semua warga sekolah, guru, karyawan dan Kepala Sekolah, agar penerapan budaya sekolah dapat diimplementasikan di lingkup sekolah saya.  Hal ini tidak akan terjadi dalam waktu singkat, tetapi saya optimis dengan konsistensi semua warga sekolah, kolaborasi yang harmonis, semua akan dapat menjadi kenyataan.  Sekolah saya, SMK Negeri 2 Klaten dapat menjadi sekolah yang berbudaya positif di setiap aspek kegiatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun