Pengalibahasaan televisi
Pengalibahasaan radio
Pengalibhasaan Input dan Output (mode of discourse)Â
Penerjemah teks terulis kedalam wacana lisan dalam bahasa lain menurut Gile masih tergolong penerjemah, ia menyebutnya sebagai sight translation yaitu bentuk penerjemah teks tertulis dialihkan kebentuk lisan, dan translation at sight, perbedaannya ada pada bentuk input atau output wacana yang berbeda (tulis atau lisan).
KESIMPULAN
Skill dalam berbahasa sangatlah penting karena tanpa bahasa seseorang tidak akan tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan baik dan benar. Seorang Interpreter bisa hidup dengan damai di negara manapun jika ia menguasai dengan baik bahasa yang digunakan dalam negara tersebut. Menjadi penerjemah itu gampang-gampang susah karena itu membutuhkan ahli dalam gramatikal berbahasa dari setiap bahasa yang akan dikuasi. Terlihat jelas jika ingin menjadi seorang Interpreter sangat harus komplek dan melibatkan multidisiplin ilmu, baik itu ilmu yang masih terkait dengan linguistic maupun ekstra linguistik (Havid Ardi,2013:29).
Dalam dunia Interpreter juga memiliki katagorisasi penerjemah lisan. Mengklasifikasikan penerjemah lisan bedasarkan cara pengibahasaan yaitu, pengalibahasaan secara simultan, konsekutif, berbisik dan sight translation.Â
DAFTAR PUSTAKA
Wirdyamartaya, A. (1989). Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius.
Ardi, Havid. (2009). Kategori Penerjemah Lisan Suatu Tinjauan Ulang. KALAMISTICS vol. I Nomor1/Tahun 2009, 39-56.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H