Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Â
Lokasi
TK PKK GUNUNGGEDE 02
Lingkup Pendidikan
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan kemampuan anak dalam mengkombinasikan berbagai macam warna dalam bentuk karya sederhana
Saya
Siti Anifatul Zahrok, S.Pd
Tanggal
23 November 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Pada lembaga pendidikan TK PKK Gununggede 02 tepatnya di Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar tempat saya mengabdi, pada kelompok A masih terdapat 7 dari 12 peserta didik yang belum mampu mengkombinasikan berbagai macam warna dalam bentuk karya sederhana. Hal ini terlihat ketika kegiatan mewarnai atau mengecap dengan pasta pada LK, anak-anak hanya menggunakan 1 atau 2 warna saja, bahkan ada yang hanya mewarnai gambar secara penuh dengan 1 jenis warna saja. Berdasarkan masalah diatas, saya menggali akar masalah yang menjadi penyebabnya.
Beberapa akar penyebab maslahnya yaitu belum diterapkannya metode pembelajaran yang menyenangkan dan media pembelajaran yang inovativ, anak-anak tidak mengenal macam-macam warna sebelum masuk sekolah, sehingga sebagai guru kelas saya memiliki peran dan tanggng jawab penuh atas perkembangan kemampuan peserta didiknya.Â
Maka praktik ini sangatlah penting dilaksanakan pada kelompok A guna untuk menstmulasi perkembangan seni anak terutama dalam kemampuan mengkombinasikan berbagai macam warna dalam bentuk karya sederhana, diharapkan dengan dibagikannya praktik ini dapat dijadikan fasilitator untuk menyelesaikan masalah yang sama ada kelas guru yang lain, dan sebagai refleksi diri bagi diri saya sendiri.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Terdapat beberapa tantangan untuk mencapai tujuan yang ada pada kel A yaitu anak-anak terlihat tidak tertarik saat kegiatan mewarnai, anak-anak asyik bercerita sendiri dengan teman-temannya, anak-anak merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran yang selalu menggunakan media LKA dan majalah tematik, dan anak-anak hanya mau menggunakan 1 atau 2 warna saja pada saat mmembuat karya.Â
Dalam kegiatan praktik pembelajaran ini yang terlibat adalah anak-anak kelompok A pada TK PKK Gununggede 02 dan saya sendiri sebagai guru, kepala sekolah, teman sejawat dan orang tua/wali murid.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah membuat perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tema pada hari itu, karena tema hari itu adalah binatang dengan sb tema binatang terbang yaitu kupu-kupu maka saya menghadirkan media tiruan yang mirip dengan bentuk aslinya yaitu kupu-kupu dari bahan losepart, dan agar anak-anak lebih tertarik dengan kegiatan pengenalan macam-macam warna saya membuat media bermain PONA (pohon warna) dengan kegiatan membuat tiruan kupukupu namun sekalian dengan mengenalkan proses daur hidup kupu-kupu.
Anak-anak saya ajak untuk memotong kepompong pada pona dan melihat kartu warna didalamnya sehingga anak-anak dapat melakukan eksperimen pencampuran warna. Kemudian dengan hasil eksperimen tersebut anak-anak dapat menggunakannya untuk mengecap sayap kupu-kupu sesuai dengan kreasinya, dengan begitu anakanak dapat bereksplorasi mengkombinasikan banyak warna dalam karyanya.
Saya juga mengajak anak-anak melihat video melalui leptop sehingga anak-anak lebih semangat dengan kegaiatan pada hari itu. Saya menggunakan strategi PBL (problem Based Learning) yakni strategi pembelajaran berbasis masalah, dimana saya melakukan pengamatan pada kelas dan menggali masalah pembelajaran yang ada dikelas sehingga saya bisa membuat media pona dan menerapkan metode pembelajaran bermain.
Proses dalam mengenalkan berbagai macam warna sehingga anakanak mampu mengkombinasikan berbagai macam warna dalam bentuk karya sederhana saya mengajak anak-anak untuk belajar sambil bermain disesuaikan dengan RPPH yang saya buat. Sumber daya yang diperlukan dalam proses ini yakni media papan mejobotar, RPPH dan seluruh anak-anak kelompok A.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi yang saya lakukan sesuai langkah-langkah diatas tersebut dapat mengatasi masalah yang tejadi pada kelas saya. Hal ini terlihat, dari 7 peserta didik yang belum mampu mengkombinasikan berbagai macam warna dalam bentuk karya sederhana hanya 1 anak yang masih belum mau menggunakan lebih dari satu warna saat kegiatan mengecap sayap kupu-kupu. Sedangkan 6 lainnya dalam kegiatan mengecap sayap kupukupu menggunakan beberapa macam warna dan mau berbagi warna dengan teman satu kelompoknya.Â
Juga saat kegiatan tanya jawab anak-anak berebut untuk menjawab dan menunjukkan warna-warna hasil eksperimennya. Hasil dari penerapan metode bermain menggunakan media pona (pohon warna) efektif diberikan pada anak usia 4-5 tahun, karena dengan kegiatan bermain anak-anak akan mendapatkan pengalamannya secara tidak langsung, dan dalam media yang saya buat menggunakan bahan yang aman bagi anak, berwarna menarik, juga menghadirkan benda tiruan yang mirip dengan aslinya sebagai pendukungnya.Â
Sehingga anak-anak bisa bereksplorasi secara langsung dalam proses pembelajaran. Terdapat respon positif dari orag tua, yaitu orang tua mau untuk diajak bekerjasama dengan membiarkan anak-anak belajar secara mandiri bersama guru tanpa harus ditunggu didalam kelas. Orang tua sudah mau meberi kepercayaan pada anaknya supaya lebih mandiri. Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi ini yaitu pemiihan metode pembelajaran yang tepat, media bermain yang menyenangkan.Â
Dan yang menjadi faktor utama yakni masukan-masukan dari hasil wawancara bersama para pakar, teman sejawat, kepala sekolah dan orang tua, tak lupa juga karena beberapa kajian literatur yang didapat oleh saya sehingga menghasilkan ide dan pilihan yang tepat utuk mengatasi permasalahan yang ada dikelas saya.
Dari keseluruhan proses yang telah saya lalui, untuk meningkatkan kemampuan anak khususnya dalam mengkombinasikan berbagai macam warna dalam bentuk karya sederhana sangat diperlukan metode yang tepat dan media permainan yang bervariasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI