Lalu dia secara detil menjelaskan beberapa hal yang sudah dilakukan sejak tanggal 7 Juli lalu.
Antara lain lomba tenis meja, lomba volley juga lomba non olah raga yakni memasukkan paku dalam botol.Â
"Seru-seruan saja, menggalang kebersamaan sekaligus memberi kesempatan warga untuk berprestasi meski hanya tingkat dusun," papar Andi.
Keren, saya melihat, sebuah Kemerdekaan tertawa lagi setelah 2 tahun menahan diri dijajah Covid mengeuforia. Merah putih berkibar kembali dengan penduduk ikut serta melakukan sesuatu. Tak seperti tahun kemarin ketika kibaran merah putih megah nampak dengan warga merayakan dalam situasi mencekam.
Upacara terbatas personil, durasi diperpendek, tak ada senyum memampang, pemandangan umum dera covid medio 2020 dan 2021 lalu.Â
Jangankan pawai seperti yang dilakukan anak-anak muda Putrosobo itu. Upacara saja digelar dengan kesan terburu-buru. Asal cepat selesai untuk segera kembali ke rumah masing-masing.
Kini, hirup merdeka telah didapat. Saya tanya apa mereka sudah vaksin semua kok berani mengadakan acara begini.
"Booster dong," jawab mereka.
Oke, saya mengerti, mereka sudah vaksin booster. Sebuah upaya membentengi diri agar tak mudah terpapar virus Covid lagi.Â
Sepertinya, acara ini adalah potret rindu kemerdekaan diadakan sebagaimana tahun-tahun yang pernah dilewatkan. Dengan aneka lomba, pun pawai karnaval memeriahkan kemerdekaan.
Kembali menekuri gambar, saya ikut bahagia pula merasakan kegembiraan mereka. Riuh rendah perayaan kemerdekaan menandakan syukur atas karunia merdeka di Bumi Indonesia.Â