"Untuk sholat bu?"
"Eng gih. Sholat saya di kamar ini kalau sedang tidak ke musholla."
Subhanallah, dia masih mengingat Tuhannya diantara kemiskinan yang mendera. Keluh disampaikan pada sang pencipta, tidak sampai meminta-minta pada manusia. Pantas saja dari mulutnya terlontar kalimat syukur pada Tuhan. Bukan keluh mengaduh karena nasibnya yang kekurangan.
Seketika saya ingin berbuat sesuatu untuk menjadikan rumahnya layak huni. Paling tidak mengganti dindingnya dengan tembok bata.
"Rumah ini apa sudah pernah diajukan untuk dapat bantuan pak RT?"
"Sudah bu tapi tidak dapat."
"Kepada siapa, alasannya apa?"
"Ke Kades bu, dana untuk renovasi tidak ada kena recofusing Covid-19."
Ya betul, saya memaklumi hal ini. Kades dimanapun yang saya temui sering mengeluh tak ada anggaran. Habis untuk penanganan Covid.
"Dari yang lain adakah? TNI misalnya. Soalnya saya pernah menemukan di beberapa daerah mendapat bantuan dari Kodim."
"Iya bu pernah ada, tetapi bantuan itu ditarik kembali. Tidak tahu sebab apa, mereka tidak menjelaskan," terang Pak RT.