"Barokallah," itu yang saya sampaikan begitu menerima kabar keberhasilannya mendapat lebih 10 juta.
Terus terang, sosok mbak Novie bagi saya berbeda dengan kebanyakan orang lain. Dia sedang butuh uang untuk membesarkan 2 mata cintanya, namun kesukaannya berderma membuatnya tak sayang mengeluarkan penghasilan untuk orang lain.
Padahal, belum tentu bulan-bulan berikutnya dia akan dapat penghasilan sebesar itu.
"Mumpung dikasih banyak mbak, kusedekahkan. Kalau cuma sedikit mana bisa  berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Melihat orang juga bahagia atas hasil kita itu menyenangkan loh."
Berbinar matanya saat mengucapkan. Sedikitpun tak sayang uang. Ini yang mengagumkan. Ingin bisa menirunya, meski tidak sebesar yang bisa dia berikan.
Kebiasaan, ini yang saya tangkap dari ringannya dia memberi. Tiap bulan selalu saja ada dana dititipkan pada saya untuk dibagi-bagi. Dari honornya menulis.
"Biar berkah mbak, biar banyak orang juga merasakan kegembiraan saya," itu alasannya.
Pernah ketika honor menyentuh hampir 9 juta sebulan, dia titip 600.000 untuk beli kue dagangan saya yang harganya cuma 1000 hingga 1500 an.
" 1 juta kubagi. Sampean dapat 600 ribu, Kubeli kuenya sampean, tolong dibagi-bagi ya. Terserah sampean cara membaginya, yang penting jangan rugi  kalau kurang kutambahi."
"Peluuk!" Emo pelukan dihantarkan. Bikin mbrebes mili.
Menyenangkan saya tentu saja. Efisiensi waktu dan tenaga keliling kampung untuk berjualan keliling. Mampir pesantren juga orang-orang kampung yang biasa bertemu saya.