Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengagumi Cara Novelis Ini Merayakan Penghasilan Jutaan dari Menulisnya

4 Juli 2021   08:09 Diperbarui: 4 Juli 2021   08:13 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbak Novie (hijab biru).doc.pri

"Barokallah," itu yang saya sampaikan begitu menerima kabar keberhasilannya mendapat lebih 10 juta.

Terus terang, sosok mbak Novie bagi saya berbeda dengan kebanyakan orang lain. Dia sedang butuh uang untuk membesarkan 2 mata cintanya, namun kesukaannya berderma membuatnya tak sayang mengeluarkan penghasilan untuk orang lain.

Padahal, belum tentu bulan-bulan berikutnya dia akan dapat penghasilan sebesar itu.

"Mumpung dikasih banyak mbak, kusedekahkan. Kalau cuma sedikit mana bisa  berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Melihat orang juga bahagia atas hasil kita itu menyenangkan loh."

Berbinar matanya saat mengucapkan. Sedikitpun tak sayang uang. Ini yang mengagumkan. Ingin bisa menirunya, meski tidak sebesar yang bisa dia berikan.

Kebiasaan, ini yang saya tangkap dari ringannya dia memberi. Tiap bulan selalu saja ada dana dititipkan pada saya untuk dibagi-bagi. Dari honornya menulis.


"Biar berkah mbak, biar banyak orang juga merasakan kegembiraan saya," itu alasannya.

Pernah ketika honor menyentuh hampir 9 juta sebulan, dia titip 600.000 untuk beli kue dagangan saya yang harganya cuma 1000 hingga 1500 an.

" 1 juta kubagi. Sampean dapat 600 ribu, Kubeli kuenya sampean, tolong dibagi-bagi ya. Terserah sampean cara membaginya, yang penting jangan rugi  kalau kurang kutambahi."

Diantara dagangan saya.doc.pri
Diantara dagangan saya.doc.pri
Aih segitunya, jadi malu hati. Masak kalau kurang seribu  dua ribu minta tambah. Untuk sedekah pula."Walah mbak, untuk sedekah kok rugi. Laba iya, nanti biar dihitung malaikat."

"Peluuk!" Emo pelukan dihantarkan. Bikin mbrebes mili.

Menyenangkan saya tentu saja. Efisiensi waktu dan tenaga keliling kampung untuk berjualan keliling. Mampir pesantren juga orang-orang kampung yang biasa bertemu saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun