Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

2 Kesalahan yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Saat Menggoreng Kripik Singkong

24 Februari 2021   06:45 Diperbarui: 24 Februari 2021   06:54 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan-jalan pagi mengikuti seorang kawan tutor pelatihan kawakan di Kabupaten Malang menambah lagi pengetahuan saya tentang sesuatu.

Hal yang kalau saya hanya membaca resep saja kemungkinan tidak akan pernah tahu. Harus praktek memang, dipandu ahli jadi tahu melakukan hal - hal di luar teori dengan benar.

Diampiri dengan mobilnya, pukul 10 an pagi itu saya bersemangat menuju desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Disopiri sendiri oleh Mbak Ifah, perjalanan menuju lokasi yang harus melewati kelokan tajam, dan bekas banjir longsor di wilayah Pujon dan Ngantang memakan waktu sekitar setengah jam.

Tiba di tempat, sambutan ramah menyapa. Pemilik rumah, Mbak Lilis yang pekarangannya dipenuhi jeruk Lemon, langsung menyambut bahagia.

"Acara sudah mulai bu, sekarang materi pertama dari DKP Kabupaten Malang tentang B2SA,  Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman ."

Antusias menyimak materi B2SA (doc.pri)
Antusias menyimak materi B2SA (doc.pri)
Mengikutinya, saya duduk di antara peserta. Banyak ilmu diberikan peserta dari tutor DKP. Dinas Ketahanan Pangan. Antara lain cara mencuci sayur yang harus dilakukan sebelum diolah juga bagaimana  memperlakukan beragam jenis sayuran dengan benar.

Usai materi diberikan, giliran mbak Ifah yang maju. Gayanya yang santai dan kocak membuat peserta antusias mendengarkan.

"Jadi ibu, menguleni potongan kripik singkong ini harus dengan kasih sayang, meskipun sedang marahan sama suami jangan dilampiaskan pada  kripik mentah ini. Supaya kondisi tetap utuh hingga digoreng." Sontak gerr memenuhi ruangan

Mbak Ifah dengan gaya kocak melatih peserta (doc.pri)
Mbak Ifah dengan gaya kocak melatih peserta (doc.pri)
Saat itu Mbak Ifah sedang melatihkan cara membuat kripik singkong. Resep diberikan, dicatat peserta, tanya jawab sebentar tentang bahan dan cara membuat, pelatihan yang disponsori Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang itu langsung menuju area praktek.

Dari mulai cara memilih singkong yang baik, mengupas, mencuci, dan memotong menggunakan mesin, membumbui hingga menggoreng diberikan pada peserta.

Semua peserta diberi kesempatan mencoba, satu persatu diminta terlibat, ada efek bermakna dalam pelatihan mbak Ifah.

Tidak ada masalah saat melewati langkah demi langkah, baru pada saat penggorengan 2 kesalahan dilakukan peserta yang sebaiknya tidak diulangi, yakni

1. Memasukkan bahan ke penggorengan melebihi kapasitas. Sesudah minyak dituang ke wajan dan panas pastikan bahan yang akan dimasukkan telah ditiriskan baru dimasukkan sejumlah kebutuhan.

Yang dilakukan peserta kali itu, mereka memasukkan bahan mentah kripik terlalu banyak, sehingga ketika digoreng tidak bisa terpisah-pisah. Selain tidak cantik, hasil penggorengan dikhawatirkan keras. Tidak renyah.

2. Memasukkan bahan mentah ke penggorengan terburu-buru. Sepertinya takut terciprat, sehingga salah satu peserta langsung memasukkan semua bahan seperti orang melempar.

Ini tidak boleh dilakukan, karena beresiko minyak naik, bisa jadi menciprati muka si penggoreng.

2 hal yang saya dan beberapa peserta baru tahu juga. Itulah makanya mbak menekankan perlunya terus mencari ilmu. Pelatihan seperti ini adalah sarana yang tepat. Mumpung ada ahlinya, tanyakan segala yang ingin diketahui. Agar hasil yang diinginkan bisa dicapai.

Hasil akhir praktek (doc.pri)
Hasil akhir praktek (doc.pri)
Yang penting lagi adalah praktek, tanpa dipraktikkan, ilmu tersebut akan menguap. Ini juga disepakati peserta pelatihan Lilis dan kawan-kawan.

"Kami akan mencobanya, bahannya mudah apalagi jelang lebaran. Pas momen bisa jadi kegiatan ibu-ibu," tutur Lilis yang kelompok KRPL nya baru meraih juara 1 tingkat Kabupaten.

Jalan

Mbak Ifah, Bu Desi dan Mbak Lilis (doc.pri)
Mbak Ifah, Bu Desi dan Mbak Lilis (doc.pri)
Jalan-jalan pagi yang mengesankan. Sebelum pulang saya sempatkan wawancara dengan perempuan Kabid Diah Desanti Puspitasari, Kabid konsumsi dan  penganekaragaman pangan. 

Dia datang bersama tim dengan beberapa tujuan perjalanan dinas. Salah satunya adalah menemukan produk unggulan lokal yang bisa didapat dari pekarangan sendiri dan bisa memberi nilai ekonomi.

Tujuan

Pose dengan jeruk lemon (doc.pri)
Pose dengan jeruk lemon (doc.pri)
itu dalam pengamatan saya sudah tercapai. Peserta yang antusias dan mau melakukan praktek merupakan parameter. Acara berakhir dengan oleh-oleh ilmu yang luar biasa. Mudah dan murah diterapkan. Ini prospektif untuk menjadi sumber pendapatan lain. Upaya ketahanan pangan yang layak diapresiasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun