Kopi, mengolah kopi biasa menjadi istimewa, serta kemungkinan menjadikan lokasi yang dia miliki menjadi tempat Edukasi Kopi.
Antusias saya tangkap dari perbincangan kami. Tawaran ide dan konsep langkah yang saya ajukan dia sambut gempita. Kesiapan menuju langkah berikut dia mintakan Ali, sekretaris Wonosantri, kelompok pecinta kopi bentukannya untuk segera mencatat. Mengatur langkah strategis mewujudkan.
Sebagai penulis dan jurnalis jatimsatunews.online saya datang, atas undangan Afifah Khoirunnisak, mahasiswa LPDP Unibraw yang sedang meneliti ampas kopi untuk jadi pupuk di basecamp Wonosantri yang juga hunian lelaki di hadapan saya ini.Â
Satu catatan lain saya sematkan, lelaki ini pecinta kopi. Dari cerita mula dia memutuskan memilih tanaman kopi untuk dibudidayakan , memperlakukan pohon kopi dari pembibitan hingga menghasilkan buah, sampai mengolah biji kopi lalu menyajikannya dalam cangkir siap saji.Â
Fasih betul dia ceritakan langkah dan perasannya ketika melewati proses-proses itu,"Sebagai petani kopi saya lebih bahagia ketika menyaksikan tanaman kopi saya tumbuh, bersemi, besar lalu berbuah bagus daripada saat saya harus memetik dan menjual dan memperoleh uang. Ada rasa kehilangan ditinggal biji-biji kopi itu."
Kopi rupanya telah melekat pada jiwanya, sehingga uang tidak terlalu menarik diperhitungkan. Andai tak membutuhkan biaya merawat pohon kopi-kopi itu, mungkin dia akan enggan menjual.
Saking cintanya, dia sedih jika ada pohon kopi yang terserang hama atau penyakit. Dengan tangannya sendiri akan dirawat, hingga sembuh dan tumbuh normal lagi.Â
Perlakuannya pada kopi yang demikian istimewa sampai pula pada hasil akhir berupa sajian minuman. Lidahnya terlatih, tahu betul kualitas rasa dari bubuk kopi yang telah melewati beragam proses dari bengkel pembuatan bubuk kopi di tempat tinggalnya.Â
" Yang berkualitas istimewa, akan kami kirim ke kafe di kota Malang dengan merek Kopi Lemar. yang kurang bagus akan kami proses dahulu sehingga memenuhi standar bagus, tapi untuk dijual pada pasar umum dengan merk daganh Lembah Arjuno."