Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Tjiptadinata, "Cina" dalam Cinta dan Keramahan Indonesia

9 Januari 2021   05:19 Diperbarui: 9 Januari 2021   05:40 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kiriman Tjiptadinata Effendi via WhatsApp

Terus terang pada komentar itu ada kosakata yang baru saya temukan dalam keseharian. Bahasa minang rupanya. Zam memberi tahu artinya dan menyampaikan tentang senioritas Tjiptadinata Effendi di Kompasiana. Diaspora, tinggal di Australia tapi konsisten menulis untuk Indonesia di Kompasiana.

Foto kiriman Tjiptadinata Effendi via WhatsApp
Foto kiriman Tjiptadinata Effendi via WhatsApp
Mata ini lalu  menekuri sosok Tjiptadinata, tidak ada arogansi senioritas di sana. Malah lebih hangat dari kaum saya, pribumi. Dia ramah, tak pandang sesiapa. Semua disapa. Begitu pula istrinya ibu Roselina.Yang saya tahu, beliau juga sangat mencintai budaya serta bahasa  tempat dia pernah muda dibesarkan, daratan Andalas. 

Sapaan khas bahasa  sana sering digunakan pada para penulis sedaerahnya. Ini membuat saya makin menghormati sosok Tjiptadinata Effendi. Cintanya pada budaya, pada bahasa Indonesia tak diragukan lagi.

Buktinya dia gunakan ribuan kata berbahasa Indonesia dalam keseharian di negara orang.  Baik ketika menulis maupun menjelajahi akun kompasianer untuk memberi komentar. Sebuah capaian yang saya sendiri sulit menyaingi.

Maka untuk kehadiran karya dan sapa beliau di Indonesia, lewat Kompasiana, saya haturkan hormat ini. Memupus pandangan minor beberapa orang terhadap etnis sipit yang katanya enggan berbaur dengan kami, pemilik kulit coklat.

Teruslah sehat bapak dan ibu Roselina, untuk menorehkan karya, membuktikan betapa cinta pada Indonesia bisa dibuktikan lewat karya. Aku Bangga Indonesia telah dibuktikan pasangan Tjiptadinata dan Roselina.

Potret seorang etnis yang beberapa orang memandang enggan mengakui ke Indonesiaan. Tjiptadinata Effendi dan istri telah mewujudkan itu dalam  keramahan karakter khas Indonesia. Ya, Tjiptadinata adalah "Cina" yang Indonesia.

Anis Hidayatie, untuk Kompasiana. Untuk Tjiptadinata dan Ibu Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun