Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Begini Cara Saya Mewaspadai Virus Mutasi agar Tetap Sehat

4 Januari 2021   23:48 Diperbarui: 5 Januari 2021   05:37 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
saya menyukai Face Shield

saya menyukai Face Shield
saya menyukai Face Shield
Tisu adalah barang prioritas kedua yang wajib saya bawa. Lalu berturut masker dan face shield. Untuk kenyamanan saat ini saya lebih suka face shield dibanding masker. Bebas bernapas. 

Akan tetapi kalau sedang dekat dengan perokok saya gunakan keduanya. Partikel ion asap rokok sangat tidak saya sukai menyapu hidung. Bikin sesak dan pusing. Untuk itu kalau tidak sangat terpaksa, saya memilih menghindar berdekatan dengan perokok.

Sebagai tambahan ritual menjaga kesehatan badan adalah mandi. Menambah frekwensi, terutama setiap habis bepergian, atau ketika akan menunaikan sholat. Wudhu plus mandi kecuali saat matahari terbenam adalah kebiasaan baru yang suka saya lakukan. Keyakinan virus bisa mati oleh sabun membuat saya makin rajin mandi dan ganti baju.

Upaya lain adalah menghindari sentuhan. Bukan saja pada yang bukan mahram namun jaga pada sesama perempuan. Cukup senyum dan sapa hangat sambil memberitahukan bahwa saya tidak berani jabat tangan karena sering bepergian. Kerumunan, apalagi. Kalau bisa menepi, menyendiri. 

Menyaksikan saja kejadian-kejadian untuk saya tuangkan dalam tulisan. Wawancara saya lebih suka mengirim draft ke narasumber lewat voice note. Kalaupun terpaksa jaga jarak sangat saya utamakan.

Kedua, menjaga kesehatan dari dalam diri sendiri. Ini berkaitan dengan penyakit. Sebisa mungkin saya hindari hal-hal yang bisa memicu jatuh sakit. Pola hidup dan pola makan menjadi perhatian penting saya.

Bergembira
Bergembira

Tidur cukup, bergembira, tersenyum adalah kebiasaan yang saya tanamkan untuk diri sendiri. Sedih boleh, tapi segera bangkit, tuangkan dalam tulisan fiksi atau non fiksi. Posting di Kompasiana maka susah sedih bakal terlupa. Komentar kompasianer seringkali menjadi obat mujarab mengalihkan kepedihan.

Dengan perasaan yang terjaga ritme kebahagiaanya, saya yakin penyakit enggan mampir. Bukankah selain makanan pikiran juga penyebab sebuah penyakit? Maka membebaskan pikiran adalah salah satu jalan. Jangan sampai issue covid-19 menjadi pemicu psikosomatis.

Pola makan dan minum dalam hal ini juga saya perhatikan. Mengutamakan air putih hangat sebagai pelepas dahaga. Lalu sayur dan buah untuk pilihan setiap makan. Ada sayur dan buah selain menu utama.

Tidak mengonsumsi hal-hal yang dapat memicu penyakit. Seperti pedas, bersantan kental atau masam. Sangat saya suka sebetulnya, tetapi seringkali membuat perut saya kena masalah.

Andalan lain menjaga kesehatan dari dalam adalah mengkonsumsi health food. Bisa tradisional semisal jamu atau yang diolah pabrik. Suplemen vitamin dan sejenisnya. Sebagai booster agar imun tubuh senantiasi terjaga. Tidak rentan terhadap sebuah penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun