Sisa air bekas cuci tangan bilasan yang tidak mengandung detergen bisa dipakai menyiram tanaman yang ada. Ini satu upaya juga untuk merawat tumbuhan yang telah ditanam di lokasi wisata.
Ketiga, Melatih pengunjung memiliki gaya hidup bersih, bebas sampah. Meminta pengunjung yang membawa bekal untuk mengumpulkan sampahnya kembali ke lokasi masuk.
Jadi tidak menyediakan tempat sampah dengan harapan pengunjung membawa kembali. Dikumpulkan, lalu dijadikan sesuatu yang bernilai manfaat. Misal membuat pot dari botol plastik, dari gelas plastik atau yang lain.
Untuk hal ini ada petugas khusus yang juga akan mengingatkan pengunjung. Membawa sampah kembali pulang atau mengumpulkan di pintu masuk.
3 hal yang disarankan pada pengunjung itu akan berdampak besar terhadap kelestarian lingkungan secara umum. Bila terealisasikan maka akan menjadi gerakan luar biasa. Sumber air terjaga, mencegah longsor, menumbuhkan hutan kembali dan membangun gaya hidup baru. Bersih dan mencintai lingkungan sekitar.
Konsep berwisata sambil menjaga lingkungan alam akan bisa dipenuhi dari keberadaan kafe gunung ini. Memberi nilai tambah secara ekonomi, pun melestarikan hutan yang ditempati.
Panditan, 5/7/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H