Kafe gunung Nata Panditan, menawarkan sajian pemandangan alam dari bibir jurang jalan yang menghubungkan desa Panditan Sidorukun menuju Penanjakan. Sebuah lokasi yang merupakan akses terindah untuk mendapatkan view Bromo Semeru Kabupaten Pasuruan.
Di lokasi ini penduduk membangun area kafe, dilengkapi dengan gazebo dan spot foto. Kehadiran kafe ini memantik pengunjung datang. Tidak hanya mereka yang ingin menikmati kuliner tapi juga untuk menikmati sajian bentang alam.
Lokasi kafe yang terletak tepat di atas jurang membuat pemandangan ke bawah sangat jelas. Indah, lereng gunung ini dipenuhi rerumputan dengan sedikit pohon.
Inilah yang membuat warga tergerak berbuat sesuatu untuk lereng itu. Menanami pohon, agar bisa mengambil manfaat dari keberadaan pohon itu.
Maka di lokasi Kafe gunung itu dibangunlah spot selfi. Bernuansa taman bunga, juga gazebo dan jembatan. Menarik minat untuk mereka yang sedang ingin menghabiskan waktu dengan menikmati hawa segar pegunungan. Memanjakan mata memandang batas laut dan darat di kejauhan pun danau Ranu Grati dari atas jurang.
Kedatangan pengunjung itu selain meningkatkan perekonomian warga diharapkan juga memberi manfaat kepada alam. Mengadakan konservasi berbasis kunjungan, itu tujuan lain dari didirikannya Kafe gunung itu.
Gambaran berbuat sesuatu untuk alam itu, bila dijabarkan sebagai berikut akan ditemukan hal-hal berikut:
Di pintu masuk pengunjung diberi satu bibit pohon, sebagai tiket masuk. Lalu diminta menanam di lokasi yang sudah ditentukan, dipandu petugas dari pokdarwis, Kelompok Sadar Wisata.
Kegiatan ini diyakini akan menumbuhkan cinta kepada alam. Terutama kepada Hutan, tempat segala kebaikan alam ditumpukan. Agar nantinya pohon itu tumbuh besar, lebat dan bisa menjadi hutan yang subur.
Kedua, Mengharuskan pengunjung cuci tangan sebelum masuk lokasi. Ini salah satu protokoler yang harus dipenuhi pada masa pandemi covid-19. Selain pemakaian masker penutup hidung dan mulut agar tidak ikut menyebarkan virus.
Sisa air bekas cuci tangan bilasan yang tidak mengandung detergen bisa dipakai menyiram tanaman yang ada. Ini satu upaya juga untuk merawat tumbuhan yang telah ditanam di lokasi wisata.
Ketiga, Melatih pengunjung memiliki gaya hidup bersih, bebas sampah. Meminta pengunjung yang membawa bekal untuk mengumpulkan sampahnya kembali ke lokasi masuk.
Jadi tidak menyediakan tempat sampah dengan harapan pengunjung membawa kembali. Dikumpulkan, lalu dijadikan sesuatu yang bernilai manfaat. Misal membuat pot dari botol plastik, dari gelas plastik atau yang lain.
Untuk hal ini ada petugas khusus yang juga akan mengingatkan pengunjung. Membawa sampah kembali pulang atau mengumpulkan di pintu masuk.
3 hal yang disarankan pada pengunjung itu akan berdampak besar terhadap kelestarian lingkungan secara umum. Bila terealisasikan maka akan menjadi gerakan luar biasa. Sumber air terjaga, mencegah longsor, menumbuhkan hutan kembali dan membangun gaya hidup baru. Bersih dan mencintai lingkungan sekitar.
Konsep berwisata sambil menjaga lingkungan alam akan bisa dipenuhi dari keberadaan kafe gunung ini. Memberi nilai tambah secara ekonomi, pun melestarikan hutan yang ditempati.
Panditan, 5/7/2020