Di samping aku memang suka mengambil gambar itu. Mengingatkan padaku untuk terus bersyukur. Masih banyak orang kekurangan yang butuh uluran. Menghentikan keluh yang sering menyerang saat kondisi ekonomi terpuruk. Kebutuhan tak sebanding pemasukan.

Pelajaran berharga untuk tak meruntuki nasib atas yang telah ditorehkan Tuhan. Ini adalah caraku ngabuburit selama Ramadan. Bertemu kaum papa, menyampaikan kabar baik dari aghniya' Â yang peduli pada mereka. Lalu menulis kisah atas kegigihan mereka, mengarungi kehidupan dengan kesabaran.
Menyuntikkan motivasi pada diri sendiri untuk terus tersenyum menatap kehidupan, tanpa keluhan. Tanpa dalih dan dalil apapun, karena kucukupan hidup adalah tentang bagaimana bersyukur. Bukan pada kelebihan harta tetapi mensyukuri yang dimiliki.
Begitu antara lain narasi ngabuburitku kali ini kutuliskan. Menjadi catatan penting bahwa dengan berbagi ada hikmah besar didapatkan. Mensyukuri kekurangan. Ya, kekurangan atas yang tak dimiliki seperti orang lain. Tidak perlu iri, karena rizki sudah ditakar dan tak kan tertukar.Â
Ditulis Anis Hidayatie, untuk Kompasiana
Ide ngabuburit kreatif (Label: Samber 2020 Hari 8 & Samber THR)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI