Arogan, Itu bagi saya. Mereka yang menolak jenazah adalah manusia yang arogan. Merasa dia lebih baik dari lainnya. Padahal belum tentu, hanya Tuhan hakim paling adil. Bisa jadi yang menolak jenazah, sebetulnya dialah yang ditolak sorga ketika kampung akhirat terhampar usai menutup mata selamanya.
Ini dipertanyakan betul oleh sahabat Kompasianer Widz Stoops. Diaspora yang bekerja dan tinggal di Florida USA, Â dalam perbincangan telepon dengan saya malam kemarin."Bagaimana sih mbak ceritanya, kok sampai ada penolakan jenazah di negara kita?"
"Saya pikir ini tentang belum adanya edukasi yang benar kepada masyarakat kita saja. Pemberitaan negatif tentang sebaran virus lebih massive dari pada edukasi pengetahuan yang benar tentang keberadaan Covid-19."
"Padahal  jenazah itu kan SOP nya memang harus dikubur. Tak mungkin dibiarkan terus di ruang Jenazah. Toh petugas pemulasaraan jenazah juga sudah dubekali Tupoksinya. Jadi apalagi yang dikhawatirkan masyarakat kita. Wong tidak ikut mengubur jugak."
Ada sedikit nada kecewa di getar suaranya. Tidak menyangkal, begitulah keadaan masyarakat di negara kita. Sok pintar, lalu mengambil keputusan gegabah. Menolak jenazah. Padahal yang mereka tolak adalah pejuang.
 Ada perawat yang meninggal, mereka berjuang mati-matian menyelamatkan saudara kita yang menderita. Lha kok ketika gugur, jenazahnya ditolak. Ini ironi. Potret primitif masyarakat kita yang mesti diakui.
Saya gunakan kata primitif itu untuk keterbelakangan mereka. Untuk kebutaan mata hati, untuk ketulian pendengaran akan jerit tangis anak negeri. Meski sesungguhnya mereka yang menolak secara KBBI bisa dianggap primitif pula. Merujuk pada arti kata Primitif menurut KBBI.
1) dalam keadaan yang sangat sederhana; belum maju (tentang peradaban; terbelakang)
contoh: 'kebudayaan primitif'
2) sederhana; kuno (tidak modern tentang peralatan)
contoh: 'senjata-senjata primitif'.
Dari sisi kesehatan, jenazah itu sudah aman bersama penyakitnya ketika tertimbun tanah. Seperti dilansir liputan 6, 15 April 2020 yang merangkum  laman Covid19.go.id, dengan penjelasannya sebagai berikut:
Hal penting yang harus diketahui seluruh masyarakat bahwa virus corona tidak bisa mencemari tanah atau sumber air di sekitarnya. Dengan begitu, virus tersebut tidak akan menyebar di sekitar lingkungan area pemakaman.
Virus corona atau Covid-19 tidak akan bertahan lama di luar tubuh manusia. Bahkan, virus tersebut akan segera mati begitu jenazah telah dimakamkan.
Edukasi, itulah yang mestinya diberikan, disosialisasikan dengan benar kepada masyarakat. Sama massive dengan pemberitaan tentang bahaya penyebaran Virus yang sealu update. Sehingga pengetahuan tentang keberadaan virus bisa disikapi tanpa paranoid berlebihan.