Banyak penduduk Pujon yang tinggal di sana, sebagai pedagang yang menerima kiriman sayur dari Pujon. Juga berkeluarga di sana. Rerata pulang jelang lebaran. Ini yang mengkhawatirkan. Mudik, biasanya mereka agendakan itu tiap tahun. Ke desa- desa yang tersebar di seluruh kecamatan Pujon.
Ada semua, tanpa kecuali. " Tiap desa ada yang keluarganya di Jakarta." Begitu penuturan Sekretaris Kecamatan yang menerima saya beberapa hari lalu. Â Dalam rangka meminta pengantar Pak Camat untuk buku Pujon Kidul, Desa Wisata Penuh Pesona.
"Kita tidak bisa menolak mereka. Apalagi dengan keadaan seperti ini. Di desa ada keluarganya kalau kenapa-napa. Maka atas nama kemanusiaan, kehadiran mereka kita terima dengan catatan." Lanjut Pak Sek, dengan nama panggilan Pak Sujarwo itu.
Terhadap hal tersebut Camat mulyono HS yang kemudian ikut menemui saya mengatakan,"Kami sudah meminta kepada desa-desa menyiapkan penyambutan kepada pemudik ini. Sebagai langkah antisipasi. Bahkan kepada siapapun tamu dari luar desa. Pelaporan kami libatkan dari garda terdepan RT, terus berjenjang hingga desa lalu kecamatan."
Penyambutan yang dimaksud Pak Camat tadi bukanlah upacara seremonial seperti umumnya, namun perlakuan khusus pada mereka.Â
Misal dengan penyemprotan pada tubuh pendatang. Ini sudah dilakukan di halaman kantor kecamatan. Ada bilik semprot disinfektan di sana, diyakini aman dan efektif. Menggunakan bahan-bahan alami. Daun sirih, jeruk nipis, daun pandan direbus dalam air mendidih, didinginkan. Lalu ramuan itu  digunakan untuk menyemprot mereka yang dianggap membutuhkan disinfektan.
Langkah-langkah itu saya pikir sudah cukup bagus, ada peringatan, ada tindakan dan ada penyelesaian untuk kasus yang akan dihadapi. Ini preseden baik saya kira. Stake holder sudah melakukan tugasnya. Mereka rela berjuang mengamankan daerahnya. Membuat nyaman wilayah warga tinggal.
Usaha ini mestinya kita apresiasi, dengan mentaati seluruh anjuran. Saya yakin bila kita disiplin melaksanakan segala aturan terkait waspada Corona, bukan tidak mungkin virus itu akan hengkang. Asal kita tak lelah berjuang. Stay at home. Work from home. Inilah perjuangan yang harus kita lakukan. Jadi bersabarlah. Perjuangan itu berat, rindu itu berat kata Dylan. Seberat rindu ini berpelukan erat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H