Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menatap Sebenar-benar Senja di Langit Semare

29 Februari 2020   08:25 Diperbarui: 29 Februari 2020   16:34 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan perjalanan saya ke kafe kerap menjadi artikel tayang online.  Hingga terkini,  buku Eksotis Semare yang saya garap bersama Fatur,  Samy  Doktor Adam, --dosen Unibraw dan Universitas Ibrahimy Situbondo-- dan Profesor Maftuch dari Fakultas Perikanan dan Kelautan,  selaku pihak perguruan tinggi yang concern mendampingi desa Semare selama 3 tahun menjadi saksi, betapa Kafe ini telah menjadi inspirasi tak ada habisnya. Untuk ditulis menjadi karya.

Jingga mulai menunjukkan dominan warna di langit Semare pada pukul 5.00. Temaram, lalu gelap menghampiri. Adzan maghrib mengakhiri lingkar pertemuan. Kami, saya,  Fatur dan Samy menunaikan sholat,  bergegas ke rumah duka.  Ikut berbaur dengan masyarakat desa,  yang tak henti terisak, masih sulit menerima kabar kepergian pemimpinnya.

Anis Hidayatie, doc. pri
Anis Hidayatie, doc. pri
 Senja sore itu,  merupa sebenar-benar senja. Kehilangan cahaya mentari untuk selamanya. Mendung dengan sedikit gerimis memenuhi bumi,  juga tangis mengiris untuk kepergian dia yang tiba-tiba. Tak sakit,  sempat bercanda, senda gurau dengan keluarga,  ceria  tergurat di rona muka,  begitu kata orang-orang yang menjadi saksi terakhir hidupnya.

" Tadi sore,  lepas sholat asar,  masih guyon di rumah. Lalu pamit rebah sebentar,  keluarga cemas karena dibangunkan tiada gerakan,  dilarikan ke rumah sakit terdekat,  sempat pula digunakan alat pacu jantung.  Tetap tak membuka mata.  Rupanya dia telah meninggal sejak di rumah. "

Gelap sudah langit di atas Semare. Padat orang berkumpul di kediaman sang pemimpin,  memberikan penghormatan terakhir,  melakukan shalat jenazah usai isya'. Penuh sesak orang,  membentuk shaf berhimpitan. Mengulumkan pinta untuk akhir indah sang pemimpin. Khusnul khatimah.

Terlihat para wanita dalam hening meronce doa-doa di dalam hingga luar bagian belakang rumah,  lelaki - lelaki duduk ta'zim hingga luber ke halaman luar bagian depan rumah, halaman hingga jalan. Tumpah ruah,  dengan hujan air mata memenuhi bumi,  tempat sang pemimpin akan kembali juga semua yang manusia nanti.

Anis Hidayatie, doc. pri
Anis Hidayatie, doc. pri
Dedikasi untuk Pak Yajid,  Allohummaghfirlahu warkhamhu wa afihi wa'fuanhu.
Bangil, 29/02/2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun