Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ssst, Ini Tarif Mengurus STNK Hilang Tidak Resmi

18 Januari 2020   06:02 Diperbarui: 18 Januari 2020   07:27 2863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya berikan semua yang saya punya,  surat kehilangan, foto copy ktp,  juga foto copy BPKB. Istri pak Pol ternyata juga meminta BPKB asli,  wah ini yang saya tidak punya. Alasan tertinggal saya ajukan. Dia memaklumi lalu meminta saya mengambil, supaya segera bisa diproses.

Rumah saya jauh ditambah kondisi hujan membuat saya meminta dilanjutkan esok hari saja. Dia tak masalah,  oke saja dia bersedia membantu saya lagi besok. Yang membuat saya terkejut adalah tarif yang dia katakan. Untuk pengurusan STNK sampai jadi dia menunjukkan angka 750.000 rupiah.  

Waw,  itu tentu saja membelalakkan mata saya.  Sepuluh kali lipat dari tarif resmi. Ketika saya tanya bisik- bisik ke asistennya, dia bilang "Iya mahal, soalnya kan harus bikin iklan juga di koran, memberitakan kehilangan."

Saya tidak punya uang sebesar itu, maka pulanglah saya tanpa pernah kembali ke Samsat untuk mengurus STNK hilang.  Saya katakan hal ini jujur pada polisi kenalan saya dan Pak Pol yang akan membantu tadi.  Dengan perkataan " Pengurusan STNK hilang akan saya lanjutkan nanti kalau sudah punya uang ya."

Berbulan -bulan saya mengendarai sepeda tanpa STNK,  kalau akan turun ke kota cari pinjaman, tukar dengan sepeda butut saya. Syukurlah ada saja yang mau membantu. Sampai kemudian sulung saya yang semester  4 kuliah berkesempatan pulang, menguruskan.  

Prosedur dia ikuti semua termasuk pasang iklan baris mini di surat kabar. Sehari saja dia mengurus proses awal itu.  Begitu hari berikutnya iklan kehilangan muncul, lusa STNK itu diambil anak saya.  

Sudah jadi ternyata. Untuk biaya, mengikuti tarif resmi ditambah biaya pasang iklan yang tidak sampai seratus ribu. Total yang saya berikan ke sulung saya untuk mengurus waktu itu 250 ribu.  Cukup katanya,  sekaligus dengan uang makan dan bensin juga.  

Bagi orang seperti saya biaya di balik meja itu mahal sungguh, makanya saya gunakan jalur resmi mengurusnya. Tetapi bagi orang berduit yang didera kesibukan, menguruskan pada biro jasa mungkin akan menjadi pilihan utama mengingat ribet dan banyaknya waktu yang dihabiskan untuk mengurus itu.

Sampai disini saya berpikir, ah andai  jadi orang kaya pasti segala masalah bisa selesai dengan uang.  Atau andai pengurusan bisa disederhanakan,  tentu tidak meribetkan orang tak punya uang seperti saya. Kapan ya?  Ahay.

Anis Hidayatie,  untuk Kompasiana 

Ngroto, 17/01/20

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun