Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menikah Itu Gampang! Yang Sulit Itu...

13 Januari 2020   12:26 Diperbarui: 13 Januari 2020   15:26 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai-sampai muncul wacana sertifikasi pernikahan dalam hal ini.  

Seperti dilansir Kompas.com beberapa waktu lalu. Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) berencana mencanangkan program sertifikasi perkawinan.

"Jadi sebetulnya setiap siapapun yang memasuki perkawinan mestinya mendapatkan semacam upgrading tentang bagaimana menjadi pasangan berkeluarga," kata Menko PMK Muhadjir saat ditemui di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).

Saya tidak tahu,  hadirnya sertifikasi ini akan membuat lelaki seperti Zal makin takut menikah atau bagaimana.  Yang jelas tujuan diadakannya sertifikasi itu sangatlah mulia.  

Antara lain untuk menciptakan SDM sehat seperti bebas dari stunting, cacat, dan lainnya. Begitu dikatakan Deputi VI Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK Ghafur Darmaputra dal kesempatan itu juga ketika bersama menko PMK.

Seseorang  harus mengikuti  program sertifikasi dahulu sebelum menikah, ada bimbingan pranikah. Bagi yang lulus bimbingan, maka ia berhak mendapatkan sertifikat dan bisa menikah. Kalau gagal yang gak jadi menikah. Wadaw

Over all, dengan atau tanpa sertifikasi menikah bukankah memang harus demikian adanya? Berani menikah ya harus berani bertanggung jawab. Jangan hanya bisa jawab saja tapi gak bisa nanggung ketika ada permasalahan.

Sejauh ini lebih banyak orang bisa menjalani pernikahan dengan sukses. Kita bisa belajar pada mereka yang berhasil  melewati rintangan pernikahan. Bahkan dari yang gagal menjalani hubungan pernikahan. Kasusnya bisa kita ambil pelajaran untuk tidak terjadi pada diri kita. Jadi kenapa harus takut?

Toh semua bisa dibicarakan. Kalau usia sudah matang,  tunggu apa lagi. Jalani saja dan Tuhan akan berikan  jalan keluar. Itu yang saya tekankan pada Zal.

"Ya bun,  cariin dong. Yang bisa nerima aku apa adanya,  yang tidak nuntut belanja diluar kemampuan. Kalau bisa yang mandiri."

"Ish,  hari gini minta dicarikan, hunting sendirilah. Kau banyak kenalan jugak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun