Berpikir sejenak si Nomi, tapi dia tetap khawatir, soalnya si Nahi itu bisa makan semua yang berdaging, kemarin saja ada singa masuk sungai, tandas dalam waktu sekejap dilahap bersama teman temannya, sesama ikan piranha. Demi melindungi Kobi dia rela memohon mohon pada Nahi untuk tidak ikut bertemu Kobi.
" Bukannya aku tak suka kau ikut, tapi ya itu tadi, kalau tiba tiba kamu bernafsu bagaimana? Jangan ikut ya? Pliiis. Nanti kalau ada bangkai hewan lagi yang jatuh ke sungai, kamu aku kabari, seperti singa kemarin, bagaimana?"
" Iya deh Nomi, mengingat persahabatan kita. Temanmu adalah temanku juga, aku tak akan mengganggunya, ini balas budiku, karena kau selama ini baik padaku."
Kegirangan Nomi mendengar persetujuan Nahi, " Selamet, selamet." Batin Nomi.
" Terimakasih kasih ya Nahi!"
Berlalu Nomi dari pandangan Nahi, secepat kilat dia berenang bersama kawan kawannya ke arah Kobi yang sedang berendam.
"Hai Kobi, ini aku datang bersama teman temanku!"
" Aduh banyak amat, aku jadi takut Nomi."
" Tak apa, mereka semua temanku siap membantumu mandi, coba rendahkan posisimu, agak tenggelam biar kami bisa leluasa menyentuhmu."
" Ih, geli nomi, temanmu kayak menggigit gigit di punggung, hihihi."
" Iya, gak papa geli geli dikit, biar bulu di punggungmu segera bersih."
Bersih-bersih tubuh kobi tak memakan waktu lama, sebentar kemudian Kobi sudah merasa segar, dia berjalan pelan ke tepi sungai, istirahat mengeringkan badan.