Mohon tunggu...
aniesa puspitasari
aniesa puspitasari Mohon Tunggu... Freelancer - penyuka hujan dan segelas teh hangat

perempuan pecinta hujan dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kupu Hitam

10 Juli 2024   17:57 Diperbarui: 10 Juli 2024   17:59 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Assalamualaikum”

“Assalamulaikum”

“Assalamualaikum”

Tak ada jawaban dari dalam rumah. Sepertinya tak ada orang di dalam rumah. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam rumah.

“Pergi”

“Jangan datang lagi”

“Jangan buat keluargaku sial, Bapakku sebentar lagi pulang kamu nanti dalam masalah”, suara seorang perempuan yang kukenal sebagai Saritem anak Mbah Mijan, sekaligus teman dekatku.

Sesosok tubuh lemah tergolek di ranjang reyot di ruang tamu. Mukanya sayu, tatapan matanya kosong.

  “Saritem...,” perlahan aku panggil dia dengan lembut.

  “Ah..ah...ah,” hanya itu suara yang keluar dari mulutnya.

 “Kamu sehat !” iya hanya menganguk sambil meremas tanganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun