Indonesia dikenal luas sebagai negara yang memiliki banyak keberagaman baik dalam suku, ras, budaya, agama dan lain sebagainya. Perbedaan yang buat Indonesia semakin kuat untuk menciptakan sikap persaudaraan yang menghormati dan menghargai. Banyak sekali keunikan dari berbagai budaya dan suku diIndonesia ini, sangat menarik sekali untuk kita pelajari. Bahkan karena penasarannya kita, seperti apa sih suku-suku diluar daripada suku kita sendiri.Â
Zaman yang semakin maju membuat kita lebih mudah untuk menelusurinya, bisa dari sosial media,dan bisa juga langsung terjun lapangan, biasanya orang yang sering traveling dan mengungah setiap perjalanannya dimedia, semakin menarik perhatian dan rasa penasaran hingga kita juga ingin kedaerah tersebut.Â
Kita terlahir dari budaya dan suku yang berbeda pastinya mempunyai keunikannya masing-masing, baik dari adat istiadat, cara bicara atau logatnya, talenta yang dimiliki, Â penghasilan dari daerahnya apa, dan sebagainya. Nah, suku batak mempunyai keunikan yang mungkin suku lain tidak punya yaitu prinsip hidup yang turun temurun dari nenek moyangnya harus dipegang oleh setiap orang batak kemanapun dan dimanapun dia berada.
Batak dikenal sebagai suku yang mempunyai corak budaya yang sangat mengagumkan diindonesia, batak yang lahir di Sumatra dikenal sebagai mayoritas Kristen dan mempunyai marga lebih dari 200. Dari intonasi suara yang tinggi dan banyaknya orang yang terkenal atau petinggi diIndonesia yang berasal dari suku batak.Â
Setiap orang yang terlahir dikeluarga batak ketika sudah beranjak pada usia 17-20 tahun sudah mulai diajarkan oleh orangtua untuk menerapkan prinsip hidup suku batak, sebagaimana orangtua sudah lebih dulu mengetahui dan melakukannya yang diturunkan oleh nenek moyang orang batak. Prinsip hidup ini akan selalu diturunkan kepada keturunan-keturunannya karena hal itu bertujuan pada keberhasilan kelak, terutama bagi mereka yang diperantauan.
Prinsip hidup orang batak itu adalah 3H ,"Hamoraon, Hagabeon, hasangapon" yang artinya kekayaan, keturunan, dan kehormatan. Prinsip ini sangatlah kuat dan luas dalam mengartikannya. Hamoraon atau kekayaan dalam artian bukan hanya kaya dalam materi (harta) saja. Orangtua seringkali menyatakan"Anakkonki do hamoraon diau" artinya Anakku adalah kekayaan bagiku, Mempunyai keturunan sudah merupakan kekayaan yang paling mahal bagi orang batak. Sudah hal biasa kita dengarkan bahwa orangtua itu mempunyai kewajiban untuk mendidik anak dan menyekolahkannya.Â
Dalam keluarga batak ungkapan ini sangat luar biasa dimana pekerjaan orangtua dikampung mayoritas petani jadi harapan mereka hanya pada anaknya kelak  sukses.Â
Orangtua mengorbankan semua materi dan tenaga mereka hanya untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya. Bagaimapun baik buruknya seorang anak orangtua tetap memperjuangkannya tidak peduli apa kata orang-orang disekitar yang terpenting anaknya berpendidikan. Kepada seorang anak ungkapan anakkonki do hamoraon diau, merupakan motivasi terbesar ketika anak merantau jauh dari daerahnya. Mengingat bagaimana perjuangan dan harapan orantua baginya, supaya tetap semangat dan berjuang memberikan yang terbaik bagi orangtua.
Anak rantau harus tau bahwa, Hamoraon atau kekayaan juga mempunyai arti kemurahan hati, ketika ada seorang yang kesusahan diperantauan terutama sesama orang batak kita harus membantu semampu kita, dan percaya bahwa kebaikan itu akan dibalas oleh Tuhan lebih dari yang kita lakukan hari ini. Ketika orang batak sudah sukses dirantau diajarkan oleh orangtua untuk tetap rendah hati dan tidak pernah meninggalkan Tuhan, karena kekayaan yang sesungguhnya ketika dia berguna dan berharga bagi orang banyak dan tidak membiarkan orang disekitarnya kesusahan dan menganggap semuanya adalah keluarga.
Hagabeon atau keturunan, mengapa hal ini termasuk dalam prinsip hidup orang batak, mungkin kita pernah mendengar dari orangtua atau nenek moyang kita banyak anak banyak rezeki. Nah, memang dulu nenek moyang menerapkan hal ini karena mereka dulunya banyak yang nikah muda dan fokusnya untuk bekerja saja, percaya  bahwa banyak keturunan akan membuat mereka Panjang umur dan semangat untuk mencari uang, serta percaya bahwa keturunan-keturunannya  akan mengubah nasip hidup orangtua.Â
Semakin maju perkembangan zaman sekarang banyak keluarga batak tidak lagi menerapkan hal itu lagi namun harus tetap mempunyai keturunan. Orang batak yang menikah dizaman sekarang ini fokusnya bukan untuk mempunyai keturunan yang banyak, karena mereka berpikir  untuk apa banyak keturunan tapi tidak bisa disekolahkan. Apalagi orang yang berkeluarga dikota yang mempunyai kesibukan untuk bekerja dan tidak selamanya bisa untuk fokus mengurus banyak anak. Dan juga sudah menuruti peraturan dari pemerintah yang menyatakan dua anak cukup. Sebagai orang Kristen juga menyatakan bahwa fokusnya pernikahan merupakan pemenuhan panggilan hidup karena Tuhanlah memanggil dan bertanggung jawab atas kehidupan kedepannya.
Harapan Orangtua dari kampung menginginkan anaknya mempunyai keturunan laki-laki dan perempuan, namun tidak dipaksakan karena mereka percaya bahwa Tuhan yang akan berkehendak. Pertanda bahwa anak sudah memiliki keturunan dilihat dari nama panggilan orangtuanya, dan kakek/neneknya yang memakai nama anak pertama dibelakang Namanya (Misalnya Bapak Hasania dan Oppung Hasania). Bagi orang batak penting ada anak laki-laki dikeluarga yaitu untuk penerus dan pewaris keluarga, kenapa harus anak laki-laki?
Nah sebagai adat disuku batak anak perempuan itu setelah menikah dia bukan lagi tanggung jawab dari keluarganya melainkan tanggung jawab dari suaminya. Jika ada keluarga yang tidak memiliki keturunan akan melakukan adopsi, dan melaksanakan adat pengangkatan bahwa anak yang diadopsi itu sah jadi keturunan mereka yang tidak bisa diganggu gugat lagi. Jadi, sebegitu penting keturunan bagi keluarga batak karena telah memenuhi prinsip hidup dan itu merupakan satu keberhasilan yang sudah tercapai.
Hasangapon atau kehormatan adalah nilai yang tinggi bagi orang batak  menandakan kemulian, kehormatan dan terpandang ditengah masyarakat, mengapa demikian?. Batak merupakan suku yang mempunyai banyak marga dan memiliki keterkatian antara satu marga dan marga lainnya. Pada zaman nenek moyang, marga itu adalah nama mereka, supaya nama mereka tidak dilupakan hingga pada saat ini maka namanya dipakai dibelakang nama keturunannya yang disebut marga.Â
Marga itu ibarat pohon yang mempunyai banyak ranting. Misalnya marga Sihombing memikili keturunan yaitu Lumbantoruan, Silaban, Nababan, Hutasoit, tidak sampai disitu saja seperti marga Nababan mempunyai 2 anak yang pertama "Tuan bangarna" yang kedua "Tuan sirumonggur", ini tetap dipanggil marga Nababan namun dari keturunan yang berbeda. Begitu juga dengan marga-marga lainya. Setiap marga memiliki nomor  menandakan siapa lebih tua  dan nama panggilannya siapa sesuai dengan marga dan keturunan dari siapa. Marga yang dipakai adalah marga dari ayahnya.
Yang menjadi kaitan marga dengan kehormatan adalah supaya keluarga batak tidak salah dalam menghormati sesamanya dan saling menguatkan ikatan darah batak itu sendiri. Orangtua selalu berpesan kepada anaknya yang merantau untuk mencari orangtuanya dirantau baik dari satu marga, atau dari satu keturunan, supaya apa?. Supaya anak bisa lebih mudah untuk minta tolong dan bisa untuk menjaga. Jikalau tidak menemukan yang satu marga carilah sesamamu orang batak. Pentingnya kehormatan itu dalam memilih pasangan yang tentunya tidak bisa dengan satu marga, dan tidak bisa mengambil marga yang sama dengan orangtuanya, dan masih ada marga-marga tertentu yang tidak bisa dinikahi. Karena itu sudah menjadi adat bagi suku batak yang menandakan bahwa saling menghormati dan menjaga itu masih terjalin dengan baik.
Hasangapon yang memiki arti terpandang ditengah masyarakat, ketika seseorang sudah menguasai adat dan memikili peran penting disetiap pesta atau acara batak ,orang ini akan lebih dihormati dan disegani oleh masyarakat. Disisi lain ketika ada satu keluarga memiliki keturunan yang sudah sukses atau bisa dibilang mereka adalah keluarga kaya, itu adalah satu kebanggaan yang perlu untuk dijunjung tinggi oleh masyarakat. Zaman yang semakin maju anak muda batak telah mengartikan bahwa hasangapon itu adalah suatu cara untuk membangun relasi yang semakin baik antar sesama dan saling menghormati dan menguatkan.
 Dalam merealisasi pencapaian tujuan tersebut orang batak akan berjuang sekuat tenaganya. Fakta bahwa filsafat orang batak itu masih terus dijaga atau terpelihara dengan baik hingga pada saat ini, terbukti dari pelaksanaan adat, filsafat-filsafat itu masih terus hidup didengungkan. Filsafat ini sekilas terlihat  mengandung nilai-nilai luhur dan mulia, sebab tujuan dan cita-cita hidup yang telah membatin pada jiwa orang batak, dan memacu orang batak untuk berjuang lebih gigih, tidak mudah menyerah, kerja keras, tekun, memiliki antusiasme yang tinggi, semangat kompotitif, juga tingginya pengharapan akan masa depan. Namun satu hal yang patut direnungkan dalam filsafat ini adalah bersifat save oriented atau orientasi hidup berpusat pada diri sendiri.
 Jika tidak diimbangi oleh pertumbuhan rohani dengan baik spiritualitas atau kedewasaan iman, cerung akan menimbulkan perilaku disposisi afektif yaitu kenyataan hidup yang tampaknya baik tapi bukan kebaikan yang sejati karena penghayatan iman. Namun menyimpan kecenderungan tersembunyi untuk mencari pemuasan psikologis, sehingga dapat melakukan apa saja, termasuk yang bertentangan dengan prinsip iman sebagai upaya mencapainya. Seperti hamoraon atau kekayaan merupakan salah satu nilai budaya yang mendasari dan mendorong sub estnis orang batak untuk berpendidikan yang tinggi dan mencari harta atau material yang banyak. selain harta suku batak juga menyatakan bahwa anak adalah harta yang tidak dapat digantikan. Pada umumnya mereka akan menyekolahkan anak- anaknya setinggi mungkin, walaupun berjuang keras bahkan berutang.Â
Di sisi lainnya kehadiran anak laki-laki sangat dibutuhkan, kerena dalam suku batak anak berperan sebagai penerus marga keturunan. Selain kekayaan dalam arti material suku batak juga dituntut kaya akan adat istiadat suku itu sendiri, jangan heran jika bertemu dengan sesama batak tetapi tidak tau tarombo atau silsilah, maka akan dianggap aneh dan tidak memenuhi prinsipnya.
Bagaimana anak muda saat ini untuk mengimplementasikan prinsip itu dalam kehidupannya?. Sebelum anak merantau jauh dari keluarga orangtua akan melakukan acara doa keberangkatan, nah didalam acara tersebut ada sesi pemberian "Hata poda" atau pesan amanat dari orangtua yang harus dipegang dan dilakukan dalam hidupnya termasuk prinsip hidup tersebut, supaya kelak mereka dirantau mencapai titik keberhasilannya. Seperti Hamoraon orangtua menyatakan fokusnya itu bukan tentang mecari harta namun kaya akan hati yang murah memberi dan menolong sesamanya.Â
Hagabeon fokusnya bukan untuk  memiliki keturunan yang banyak, namun pada penuhan panggilan hidup dari Tuhan, diajarkan supaya berserah kepada Tuhan yang akan memberikan berkat baru untuk setiap keluarga. Terkait dengan hasangapon yaitu tetaplah untuk saling menghormati dan selalu ingat akan silsilah batak.
Untuk mencapai keberhasilan suku batak memiliki banyak peribahasan yang harus diingat seperti "Balitang ma pagabe, Tumandangkon sitandoan, Arinta ma gabe, molo marsipaoloan" artinya ketika kita melangkah hendak melakuan poda atau pesan yang diberikan oleh orangtua untuk mendapat keberhasilan. "Anduhur pidong toba, sirubaraba pidong harangan, halak  na padot mangula ido na bosur mangan" artinya orang yang rajin bekerja akan menuai kesuksesan. Yang paling pamiliar bagi orang batak ialah "pantun hangoluan, Tois hamangoan" artinya senantiasa untuk tetap santun dan menjauhkan sikap angkuh dan kurang ajar kepada sesama manusia. Maka sebagai orang batak selalu diajarkan untuk berpegang teguh pada prinsip hidup untuk mencapai kesuksesaan yang cerah. Satu hal lagi " ingot mulak tu Bona pasogit" artinya jangan lupa akan kampung halaman dan ingat untuk pulang. Karena orang sukses tidak akan melupakan latar belakang asal usulnya.
                                                  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H