Harapan Orangtua dari kampung menginginkan anaknya mempunyai keturunan laki-laki dan perempuan, namun tidak dipaksakan karena mereka percaya bahwa Tuhan yang akan berkehendak. Pertanda bahwa anak sudah memiliki keturunan dilihat dari nama panggilan orangtuanya, dan kakek/neneknya yang memakai nama anak pertama dibelakang Namanya (Misalnya Bapak Hasania dan Oppung Hasania). Bagi orang batak penting ada anak laki-laki dikeluarga yaitu untuk penerus dan pewaris keluarga, kenapa harus anak laki-laki?
Nah sebagai adat disuku batak anak perempuan itu setelah menikah dia bukan lagi tanggung jawab dari keluarganya melainkan tanggung jawab dari suaminya. Jika ada keluarga yang tidak memiliki keturunan akan melakukan adopsi, dan melaksanakan adat pengangkatan bahwa anak yang diadopsi itu sah jadi keturunan mereka yang tidak bisa diganggu gugat lagi. Jadi, sebegitu penting keturunan bagi keluarga batak karena telah memenuhi prinsip hidup dan itu merupakan satu keberhasilan yang sudah tercapai.
Hasangapon atau kehormatan adalah nilai yang tinggi bagi orang batak  menandakan kemulian, kehormatan dan terpandang ditengah masyarakat, mengapa demikian?. Batak merupakan suku yang mempunyai banyak marga dan memiliki keterkatian antara satu marga dan marga lainnya. Pada zaman nenek moyang, marga itu adalah nama mereka, supaya nama mereka tidak dilupakan hingga pada saat ini maka namanya dipakai dibelakang nama keturunannya yang disebut marga.Â
Marga itu ibarat pohon yang mempunyai banyak ranting. Misalnya marga Sihombing memikili keturunan yaitu Lumbantoruan, Silaban, Nababan, Hutasoit, tidak sampai disitu saja seperti marga Nababan mempunyai 2 anak yang pertama "Tuan bangarna" yang kedua "Tuan sirumonggur", ini tetap dipanggil marga Nababan namun dari keturunan yang berbeda. Begitu juga dengan marga-marga lainya. Setiap marga memiliki nomor  menandakan siapa lebih tua  dan nama panggilannya siapa sesuai dengan marga dan keturunan dari siapa. Marga yang dipakai adalah marga dari ayahnya.
Yang menjadi kaitan marga dengan kehormatan adalah supaya keluarga batak tidak salah dalam menghormati sesamanya dan saling menguatkan ikatan darah batak itu sendiri. Orangtua selalu berpesan kepada anaknya yang merantau untuk mencari orangtuanya dirantau baik dari satu marga, atau dari satu keturunan, supaya apa?. Supaya anak bisa lebih mudah untuk minta tolong dan bisa untuk menjaga. Jikalau tidak menemukan yang satu marga carilah sesamamu orang batak. Pentingnya kehormatan itu dalam memilih pasangan yang tentunya tidak bisa dengan satu marga, dan tidak bisa mengambil marga yang sama dengan orangtuanya, dan masih ada marga-marga tertentu yang tidak bisa dinikahi. Karena itu sudah menjadi adat bagi suku batak yang menandakan bahwa saling menghormati dan menjaga itu masih terjalin dengan baik.
Hasangapon yang memiki arti terpandang ditengah masyarakat, ketika seseorang sudah menguasai adat dan memikili peran penting disetiap pesta atau acara batak ,orang ini akan lebih dihormati dan disegani oleh masyarakat. Disisi lain ketika ada satu keluarga memiliki keturunan yang sudah sukses atau bisa dibilang mereka adalah keluarga kaya, itu adalah satu kebanggaan yang perlu untuk dijunjung tinggi oleh masyarakat. Zaman yang semakin maju anak muda batak telah mengartikan bahwa hasangapon itu adalah suatu cara untuk membangun relasi yang semakin baik antar sesama dan saling menghormati dan menguatkan.
 Dalam merealisasi pencapaian tujuan tersebut orang batak akan berjuang sekuat tenaganya. Fakta bahwa filsafat orang batak itu masih terus dijaga atau terpelihara dengan baik hingga pada saat ini, terbukti dari pelaksanaan adat, filsafat-filsafat itu masih terus hidup didengungkan. Filsafat ini sekilas terlihat  mengandung nilai-nilai luhur dan mulia, sebab tujuan dan cita-cita hidup yang telah membatin pada jiwa orang batak, dan memacu orang batak untuk berjuang lebih gigih, tidak mudah menyerah, kerja keras, tekun, memiliki antusiasme yang tinggi, semangat kompotitif, juga tingginya pengharapan akan masa depan. Namun satu hal yang patut direnungkan dalam filsafat ini adalah bersifat save oriented atau orientasi hidup berpusat pada diri sendiri.
 Jika tidak diimbangi oleh pertumbuhan rohani dengan baik spiritualitas atau kedewasaan iman, cerung akan menimbulkan perilaku disposisi afektif yaitu kenyataan hidup yang tampaknya baik tapi bukan kebaikan yang sejati karena penghayatan iman. Namun menyimpan kecenderungan tersembunyi untuk mencari pemuasan psikologis, sehingga dapat melakukan apa saja, termasuk yang bertentangan dengan prinsip iman sebagai upaya mencapainya. Seperti hamoraon atau kekayaan merupakan salah satu nilai budaya yang mendasari dan mendorong sub estnis orang batak untuk berpendidikan yang tinggi dan mencari harta atau material yang banyak. selain harta suku batak juga menyatakan bahwa anak adalah harta yang tidak dapat digantikan. Pada umumnya mereka akan menyekolahkan anak- anaknya setinggi mungkin, walaupun berjuang keras bahkan berutang.Â
Di sisi lainnya kehadiran anak laki-laki sangat dibutuhkan, kerena dalam suku batak anak berperan sebagai penerus marga keturunan. Selain kekayaan dalam arti material suku batak juga dituntut kaya akan adat istiadat suku itu sendiri, jangan heran jika bertemu dengan sesama batak tetapi tidak tau tarombo atau silsilah, maka akan dianggap aneh dan tidak memenuhi prinsipnya.
Bagaimana anak muda saat ini untuk mengimplementasikan prinsip itu dalam kehidupannya?. Sebelum anak merantau jauh dari keluarga orangtua akan melakukan acara doa keberangkatan, nah didalam acara tersebut ada sesi pemberian "Hata poda" atau pesan amanat dari orangtua yang harus dipegang dan dilakukan dalam hidupnya termasuk prinsip hidup tersebut, supaya kelak mereka dirantau mencapai titik keberhasilannya. Seperti Hamoraon orangtua menyatakan fokusnya itu bukan tentang mecari harta namun kaya akan hati yang murah memberi dan menolong sesamanya.Â
Hagabeon fokusnya bukan untuk  memiliki keturunan yang banyak, namun pada penuhan panggilan hidup dari Tuhan, diajarkan supaya berserah kepada Tuhan yang akan memberikan berkat baru untuk setiap keluarga. Terkait dengan hasangapon yaitu tetaplah untuk saling menghormati dan selalu ingat akan silsilah batak.