I
Ahh, Petrichor membuatku hanyut
baunya temaniku yang sedang kalut,
Aku lebih suka kau, maka pintaku adalah
agar hujan turun belakangan ini.
Temani aku!
II
Lagi-lagi Petrichor buat kalut,
buat hanyut, tenggelam dalam pikiran
diredungkan awan hitam, bersama angin semilir
sejuk membawa jiwa pada dekap bak dililitÂ
kain sutra, hangat...
Baunya masih terjiplak dalam benak,
rupanya masih membekas,Â
lalu Petrichor tiba,
memberi ingatan didukung ruang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!