Mohon tunggu...
Cahyani Yusep
Cahyani Yusep Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ani

Sederhana dan suka mempelajari hal hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memilih IUD Pasca SC

1 Februari 2020   13:08 Diperbarui: 1 Februari 2020   13:17 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekilas tak ada efek yang signifikan, setiap bulan aku pun masih merasakan haid. Namun rasanya saat haid adalah darahnya yang seperti tersendat sendat. Seperti dipaksa harus haid. 

Yang ku dengar suntik KB adalah salah satu KB yang mengganggu hormon kita sebagai wanita. Jika suntikan nya itu 3 bulan sekali, banyak wanita yang mengeluhkan tidak haid, bahkan kesulitan menurunkan badannya. 

Aku saja yang mencoba suntik satu bulan sekali saja selama 6bulan, darah haid yang keluar rasanya tak lancar. Warnanya menjadi lebih gelap dari biasanya.

Kemudian aku bertanya pada Dokter Spesialis Kandungan, KB apa yang cocok untukku yang tidak mempengaruhi hormon, atau tidak berpengaruh pada kondisi ku yang mual jika meminum Pil KB. 

Dokter merekomendasikan  IUD sebagai kontrasepsi di dalam rahim yang cukup aman tanpa mempengaruhi hormon kita. 

Akhirnya aku menjatuhkan pilihanku pada IUD. Untuk 1 tahun pertama, aku kontrol posisi IUD tersebut melalui USG bersama Dokter Kandungan ku. Selanjutnya hanya kontrol setahun sekali saja. 

Rasanya?  Seperti tidak menggunakan apapun di rahim. Aku pun tetap bisa angkat angkat galon, atau melakukan aktifitasku tanpa halangan. 

Sakit saat haid?  Aku rasa itu hal yang menurutku biasa terjadi pada umumnya Wanita. Sakit pun tidak sesakit melahirkan. 

IUD gak ada risikonya?  Tetep ada. Semua hal tetap punya Risiko. Sperti disebutkan tadi, sakit saat haid, dan jangka waktu haid lebih panjang (7-10hari), menurutku masih normal. Namun jika sampai sering pendarahan, sakit perut bagian bawah dalam kondisi tidak haid, kita harus waspada. Berarti gak cocok tuhhh. 

Sampai saat ini,  IUD menjadi kontrasepsi andalanku. Dan tidak mengubah apapun dalam kondisi percintaan kami. Jiaaaaaahhhh hahahahaha... 

Jikaa ditanya haruskah Laki-Laki yang di berikan KB? Hmmm... Klo menurutku, selama aku bisa mengatasi jarak kehamilan dengan aku yang berKB, sepertinya suamiku tak perlu aku suruh berKB. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun