Mohon tunggu...
Ani Ramdhan
Ani Ramdhan Mohon Tunggu... lainnya -

Kalau kamu suka baca, sebaiknya cari pasangan itu yang sehobi. Yakni sama-sama suka baca. Nah, emang apa alasannya? Gak nyambung kali! Yaah, boleh di coba deh. Jika suatu ketika kalian sama-sama garing dan ngebosenin, setidaknya tidak dengan apa yang kalian baca itu. #quotengawur:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Presiden SBY Tolak Dialog dengan BMI Hong Kong

26 Maret 2012   05:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:28 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_170869" align="aligncenter" width="576" caption="Aksi di depan Shangri La Hotel"][/caption]

Hong Kong- Minggu, 25 Maret 2012 . Dua kali aksi di gelar oleh  BMI ( Buruh Migran Indonesia )  Hong Kong yang tergabung dalam Aliansi BMI-HK cabut UUPPTKILN No. 39/2004.  Sekitar  100 BMI turut dalam aksi pagi (jam 10-12) di depan Shangrilla Hotel Admiralty.  Serta sekitar 1500 BMI  Hong Kong merapat dalam aksi  siang (jam 2-3) di depan gedung KJRI di Hong Kong di kawasan Causeway Bay, sebagai wujud kekecewaan mereka atas penolakan SBY untuk bertemu dengan perwakilan organisasi-organisasi BMI  di Hong Kong.

Dalam agendanya, hari ini SBY akan meluangkan waktu secara khusus untuk  bertemu dan berdialog dengan warga Negara Indonesia di Hong Kong termasuk para BMI. Tetapi dalam kenyataannya, hanya BMI ‘pilihan’ saja yang mendapatkan kesempatan itu—dengan tanda kutip, adalah KJRI Hong Kong yang menentukan siapa-siapa saja yang berkesempatan untuk mengikuti dialog tersebut. Sikap ketidak-transparannya KJRI HK ini sebenarnya juga menimbulkan beberapa pertanyaan yang mencurigakan? Apa yang perlu dikhawatirkan? Jika memang SBY sungguh-sungguh ingin memahami situasi serta keluhan, kemudian mencarikan solusi tentang permasalahan BMI yang selama ini sering terjadi di Hong Kong, bukankah seharusnya melibatkan semua kalangan untuk berdialog?. Bukan hanya pihak atau organisasi yang dianggap pro dengan kebijakan pemerintah saja bukan?

“Kami sangat kecewa kepada SBY dan KJRI Hong Kong yang sengaja tidak melibatkan seluruh perwakilan BMI di Hong Kong untuk berdialog dengan presiden dalam kunjungan kenegaraannya ke Hong Kong”. Kami menuntut agar SBY segera menjawab persoalan persoalan yang meresahkan kami. Antara lain dampak kenaikan BBM terhadap TKI jika benar benar diterapkan. Segera menurunkan biaya keluar negeri, menghapus KTKLN, memperbaiki kualitas pelayanan konsulat di luar negeri, memberlakukan kontrak mandiri”. Jelas Sringatin, koordinasi Aliansi.

[caption id="attachment_170858" align="aligncenter" width="576" caption="Sringatin-koordinasi Aliansi. Orasi yang disampaikan menggunakan tiga bahasa. Indonesia, Inggris, Cantonese"]

13327381042075122991
13327381042075122991
[/caption]

Dalam kunjungan kali ini SBY meminta pengawalan yang sangat ketat  dari Polisi Hong Kong karena merasa keselamatannya terancam.  Terbukti dari aksi pertama yang  kami lakukan di depan Shangrilla Hotel di Admiralty, tempat di mana SBY  tinggal selama kunjungan kenegaraannya di Hong Kong.  Di temui begitu banyaknya Polisi di setiap sudut hotel, area MTR sekitar hotel, serta ruas-ruas jalan mendekati hotel. Tempat di mana mereka melakukan pertemuan dan berdialog.

[caption id="attachment_170859" align="aligncenter" width="576" caption="Suasana depan KJRI HK"]

1332738239260407695
1332738239260407695
[/caption]

Yang mana, ini adalah di luar kebiasaan di mana demo-demo sering dilakukan di Hong Kong. Coba dibayangkan saja, jika dalam aksi yang kami lakukan jumlah pesertanya sekitar 100 orang, kemudian jumlah Polisi yang mengawasi aksi kami lebih banyak dari jumlah kami. Waduh, jadi lebay ach kalau keselamatan di jadikan alasannya.  Kemudian muncul sebuah pertanyaan baru. Kenapa Presiden SBY mendadak sepanik itu? Dan saya rasa teman-teman yang bekerja sebagai BMI di Hong Kong sudah paham betul dengan peraturan hukum di Hong Kong. Dimana aturan hukum di sini tidak bisa ditawar-tawar. Sebagai contoh, yang terjadi belum lama ini di Hong Kong. Ketika  terjadi pelecehan seksual yang masih sekedar dilontarkan (lewat perkataan, bukan sentuhan fisik-red) seorang lelaki kepada seorang wanita, maka wanita itu pun berhak menuntut pidana. Apalagi jika terjadi kekerasan secara fisik. Tetapi kenapa Presiden SBY ketakutan seperti itu?

13327433681951447235
13327433681951447235

13327384021361556966
13327384021361556966

13327384461167405147
13327384461167405147

1332738501833163567
1332738501833163567

Teriakan demi teriakan serta yel-yel  di tujukan kepada SBY serta  KJRI Hong Kong yang intinya  berisi tuntutan  mengkritisi kebijakan pemerintah serta jaminan perlindungan terhadap buruh Migran yang semakin minim.

1332738796518873434
1332738796518873434

13327391791401081954
13327391791401081954

13327394981230122551
13327394981230122551
13327404881068632259
13327404881068632259
[caption id="attachment_170879" align="aligncenter" width="300" caption="Dalam sesi doa, BMI ini larut dalam tangis."]
1332740533916486068
1332740533916486068
[/caption]

Ada yang membuat saya dan teman-teman lainnya terheran-heran, adalah ketika ada beberapa orang yang diam-diam memotret aksi kami dari gedung atas. Bahkan ada yang sempat menggunakan kamera video untuk merekam, aksi kami.  Tetapi di saat teman-teman berteriak semakin keras serta menunjuk-nunjuk ke arah mereka berada, mereka segera pergi dengan gerak langkah mundur setengah tergesa-gesa. Terlihat jelas dari kaca, di mana posisi kami berada di bawah.

[caption id="attachment_170874" align="aligncenter" width="300" caption="Mereka merekam aksi kami dari balik kaca atas"]

13327400022116746881
13327400022116746881
[/caption]

Sementara di tempat lain, turut membaur dengan suasana yang sangat berbeda dari apa yang kita duga-duga. Pak Dahlan Iskan yang menurut kabar berada dalam rombongan keperesidenan, turun langsung di tengah-tengah teman-teman BMI Hong Kong di Victoria Park ditemani beberapa orang staffnya. Sempat duduk dan ngobrol bersama teman-teman BMI di sebuah perpustakaan yang berada di bawah jembatan depan Indo Market di kawasan Causeway Bay – Hong Kong.

“Oh ya, tadi Pak Dahlan Iskan sempat kami pesenkan nasi pecel loh.  Tapi karena nunggunya lama dan juga  semakin banyak dikerubuti oleh teman-teman BMI  cewek yang meminta foto bersama serta tanda tangan beliau di bukunya, beliau memilih untuk mengitari kawasan Victoria Park, melihat langsung kondisi teman-teman BMI”. Jelas Eko Poetra Patria. Salah satu BMI  di Hong Kong.

[caption id="attachment_170875" align="aligncenter" width="300" caption="Pak Dahlan Iskan bersama Mas Eko di Victoria Park.Sosok KEPEMIMPINAN yang  sangat dirindukan oleh BMI HK"]

1332740058190570479
1332740058190570479
[/caption]

Oh ya, sepulang saya dari liburan sekitar jam Sembilan malam, kemudian saya membuat status di Facebook; Ada kawan yang bertemu Pak Dahlan Iskan di Causeway Bay ya, tadi? Kira-kira apa yang disampaiakan kepada beliau ya? dan apa yang ditanyakan beliau ya? Sayang banget kan, kalau sekiranya hanya mau berfoto bareng saja?:) Kemudian teman facebook saya yang juga teman kompasianer mba Selsa Rengganis berkomentar.

>>>mb Ani, menurut berita yang aku dengar barusan di TV " TKI di Hongkong menolak bertemu dgn presidan SBY" bener ya..? xixixixixi

>>>mbaSelsa Rengganis. OMG. Berita fitnah mbak. Justeru Presiden SBY yang menolak untuk bertemu dengan BMI

>>>barusan di salah satu stasiun tv (sayang lupa TV apa) begitu mbak, makanya tadi sy bergumam rasain lo presiden gitu....

>>>tolong dicarikan linknya ya mbaSelsa Rengganis?

>>>mbakAni Ramdhanwah kayaknya nggak ada linknya tuh, soalnya berita itu hanya teleteks, mbakFera Nurainibarusan dah nungguin di dua stasiun berita itu namun rupnya sudah nggak lewat lagi teleteks yang menyatakan TKI hongkng menolak bertemu presiden...tapi daku tadi baca kok.....

Adakah  teman-teman kompasianer yang kebetulan melihat siaran mengenai berita ini di Tv Indonesia? Benarkah berita yang diturunkan seperti itu? Kalaupun memang pemberitaan yang disebarluaskan oleh media di Indonesia adalah TKI HK yang menolak bertemu dengan Presiden SBY, itu adalah FITNAH. Berita yang memang sengaja dipelintirkan demi untuk sebuah pencitraan oleh mereka yang mempunyai kepentingan tertentu dalam sistem kekuasaan.

Ani--Seharusnya artikel ini publish  tadi malam. Kesibukan Senin membuatnya agak telat :)

Hong Kong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun