Mohon tunggu...
Cerita Pemilih

Revaputra Sugito: Prediksi Hasil Pilgub DKI 2017 Putaran Pertama

11 Februari 2017   11:08 Diperbarui: 11 Februari 2017   11:56 7569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tanggal 15 Februari  2017 tinggal 4 hari lagi. Dari seluruh Pilkada serentak yang dilaksanakan tidak bisa dibantah bahwa memang Pilgub DKI yang paling menjadi perhatian publik.

Saya sendiri sudah memantau dan memprediksi sejak awal untuk hasil Pilgub DKI 2017 ini. Pada awal desember 2016 prediksi saya Putaran Pertama Pilgub DKI sudah saya buat catatannya. Pada waktu itu memang mengacu pada Survey Elektabilitas yang dirilis beberapa lembaga survey yang saya percaya.

Sebagai catatan sebelumnya bahwa sejak ketiga  Paslon secara resmi telah ditetapkan oleh KPU DKI sebagai Paslon yang akan bertanding, saat itu juga sudah nyata terlihat Elektabilitas Petahana (Ahok) hanya berada di sekitar angka 39%.

Rentang sebulan kemudian terjadi kejutan dimana Elektabilitas  Paslon nomor urut 1 mampu melalui Ahok. Pada saat itu dalam perhitungan pribadi saya sudah menulis ada angka-angka sebagai berikut :

1.AHY-Sylvi – 36%, 2.Ahok-Djarot -34% dan 3.Anies-Sandi – 30%. Tentu saja ini masih hitung-hitungan kasar.

Perjalanan selanjutnya terjadilah Aksi Damai 411. Aksi ini jelas memukul keras Elektabilitas Ahok. Dan pada saat itu (kira-kira pertengahan November 2016) perhitungan kasar saya untuk hasil pilgub DKI 2017 kurang lebih :

[Prediksi  Pertama] 1.AHY-Sylvi – 38%, 2.Ahok-Djarot -28% dan 3.Anies-Sandi – 34%.

Catatan ini yang pertama  yang saya anggap mulai mendekati fix.

Tetapi selanjutnya terjadi peristiwa mengejutkan (Dramatis) di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Ahok menangis tersedu-sedu dalam sidangnya. Ini jelas membuat masyarakat luas simpati dan ini memang merubah Elektabilitas Ahok.

Prediksi saya pada waktu itu harus dirubah.  Karena peristiwa  Ahok Mewek di Pengadilan saya sudah memastikan prediksi saya untuk Pilgub DKI 2017 pada awal Desember 2016 sebagai berikut :

[Prediksi Kedua] 1.AHY-Sylvi – 36%, 2.Ahok-Djarot -30% dan 3.Anies-Sandi – 34%.

Saat itu sudah saya tuliskan dalam artikel saya bahwa  KemungkinanBesar yang menjadi Gubernur DKI mendatang adalah Agus Yudhoyono dengan catatan tidak ada peristiwa yang luar biasa menjelang hari pencoblosan. Saya sangat yakin hitung-hitungan itu. Dan pada saat itu saya sangat yakin Ahok pasti terpental di Putaran Pertama Pilgub DKI 2017.

Tetapi sayangnya pada Januari 2017 terjadilah peristiwa tidak masuk akal. Sylviana Murni tiba-tiba dilaporkan oleh pihak-pihak misterius ke polisi atas dugaan terkait Dana Pembangunan Masjid AlFauz di Jakarta Pusat dan Dana Hibah Pramuka Kwartir DKI. Dan polisi ternyata sangat sigap menyelidiki dan disusul pemanggilan Sylviana Murni ke Bareskrim Polri.

Peristiwa seperti  inilah yang saya khawatirkan. Peristiwa yang luar biasa tentunya.

Bagaimanapun juga peristiwa itu membuat peta kekuatan ketiga kandidat menjadi berubah. Dan saya harus menghitung ulang semuanya dari awal. Peristiwa pemanggilan Sylviana Murni ke Bareskrim Polri pastilah membuat Swing Voter sangat terpengaruh.  Saya perkirakan  Elektabilitas AHY akan tergerus sekitar 6% dan angka itu pasti berpindah ke Ahok sekitar 4% dan Anies sekitar 2%.

Dengan kondisi itu memang membuat Ahok diatas angin. Elektabilitasnya menjadi yang tertinggi.

Tetapi selanjutnya muncul lagi kejutan. Ahok membuat marah umat Islam lagi dengan “menyerang” Kyai Haji Ma’ruf Amin. Di titik inilah saya katakan Ahok pasti tamat riwayatnya.

Maksud saya disini, meskipun mungkin saja Ahok bisa maju ke Putaran Kedua (gara-gara Sylviana Murni tersangkut kasus) tetapi di Putaran Kedua dipastikan pendukung Agus akan memindahkan dukungannya ke Anies. Itu pasti terjadi (dalam perhitungan saya).

Akhirnya tanggal 2 Februari kemarin saya membuat  Prediksi pribadi  untuk yang ketiga kalinya. Inilah Prediksi Finalnya. Angka-angkanya sebagai berikut :

[Prediksi Ketiga] 1.AHY-Sylvi – 33,3%, 2.Ahok-Djarot -33,0% dan 3.Anies-Sandi – 33.7%.

Angka-angka inilah yang  sudah saya hitung maksimal. Prediksi masih serupa sebelumnya, Ahok kalah tipis dari dua lawannya dan dipastikan terpental dari arena Pilgub DKI 2017.

selanjutnya  angka-angka ini  akan saya compare dan dipadukan dengan hasil Survey beberapa lembaga survey yang saya percaya.

***Lembaga Survei Tendensius dan Lembaga Survei Yang layak Dipercaya***

Sejak 3 bulan lalu sudah ada 2 lembaga survei yang saya Blacklist. Berkali-kali mereka merilis hasil surveynya tetapi tidak pernah sekalipun saya lirik angka-angka yang mereka tampilkan. Kedua lembaga survei ini adalah Populi Center dan Charta Politica.

Kemudian ditambah satu lagi Lembaga Survei aneh yang saya baru dengar namanya, Alvara. Jadi sudah 3 lembaga survei yang sama sekali tidak bisa menjadi acuan saya untuk komparasi.

Selanjutnya dengan terpaksa saya harus menepis jauh-jauh satu lembaga survei yang selama ini saya percayai. Indikator Politik yang dikomandani Burhanudin Muhtadi.  Maaf saja saya harus menepis mereka karena hasil survei terakhir mereka aneh. (jauh sekali dari angka-angka perhitungan saya).

Berikutnya lagi ada 2 Lembaga Survei yang masih saya pantau tetapi hasil surveynya tidak saya jadikan acuan. Lembaga Survey itu adalah LSI Denny JA dan Litbang Kompas. Saya punya pertimbangan sendiri untuk tidak memakai data hasil survei mereka.

Jadi akhirnya lembaga survey yang saya pakai untuk komparasi hanya 2 yaitu : Poltracking dan Median. Hasil Survey Elektabilitas dari keduanya sebagai berikut :

Poltracking :       AHY-25,75%-->Ahok-30,13%-->Anies-31,5%

Median :              AHY-26,1%-->Ahok-29.8%-->Anies-27.8%

Undecided Voter dari Poltracking sebesar 12,62% sementara untuk Median 16,3%.

Sepengalaman saya kalau Undecided Voter  bisa mencapai 10% atau dibawah 10% itu artinya angka itu sudah tidak berpengaruh lagi secara proporsinya terhadap angka Elektabilitas. Tetapi karena dari kedua lembaga survey itu punya angka UV pada kisaran 13%-16% maka UV ini masih bisa mempengaruhi angka elektabilitas keseluruhan.

***Hasil Komparasi Prediksi Pribadi dengan Hasil Survei Elektabilitas***

Saya menggunakan Persamaan Matematika untuk menghitung akumulasi rata-rata  dari 3 deret angka diatas.  Kedua hasil survey Elektabilitas dari Poltracking dan Median saya bulatkan ke angka 100 dengan membuang  angka Undecided Voter.

Dan hasilnya kurang lebih sebagai berikut :

Poltracking :       AHY-29.47%-->Ahok-34,48%-->Anies-36.05%

Median :              AHY-31,2%-->Ahok-35,6%-->Anies-33,2%

Prediksi saya Pribadi :

[Prediksi Ketiga] 1.AHY-Sylvi – 33,3%, 2.Ahok-Djarot -33% dan 3.Anies-Sandi – 33.7%.

Kalau ketiga baris itu dikombinasikan maka akan menghasilkan angka-angka kurang lebih sebagai berikut :

>=AHY-Sylvi – 31,32%, 2.Ahok-Djarot -34,36% dan 3.Anies-Sandi – 34,32%=<

***Kesimpulan***

Bila mengacu pada Hasil Survei Median atau Hasil Komparasi diprediksikan : Ahok Menang tipis pada Putaran Pertama dan bisa bertarung di Putaran Kedua.

Tetapi bila mengacu Prediksi saya pribadi ataupun Hasil Survei Poltracking maka diprediksikan : Ahok pasti terpental dari Putaran Pertama Pilgub DKI 2017 dan akan menjadi penonton di Putaran Kedua.

Begicuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun